Advetorial

Perpustakaan Aceh, Setiap Lantainya Penuh Pesona

Perpustakaan Aceh yang dikelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), telah menjelma bukan saja sebagai layanan perpustakaan modern

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: IKL
IST
LESEHAN - Sebagian pemustaka menjadikan ruang baca lesehan di Perpustakaan Aceh sebagai tempat favorit untuk membaca buku atau diskusi kelompok. 

Semuanya tentang Aceh, meski penulisnya tidak semua orang Aceh. Fasilitas lain yang sangat spesifik di ruangan ini adalah terdapat Ruang IT, berisi 50 unit komputer siap pakai.

Pemustaka bebas mengunduh bahan bacaan yang dia butuhkan di tempat ini, termasuk untuk mengetik tugas dari sekolah atau kampus.

Ruangan ini pun full wifi, juga full AC. Di lantai 3 ini juga terdapat teater mini dengan kapasitas 75 tempat duduk.

Pemustaka yang datang atau visit berkelompok, seelah keliling ke berbagai ruangan yang terdapat di Layanan Perpustakaan Aceh, biasanya akan berakhir di ruang teater ini.

Kepada mereka disuguhi film-film edukatif yang menginspirasi. Melengkapi aspek rekreatif sambil baca buku, di lantai 3 ini juga tersedia sejumlah gazebo yang berfungsi sebagai tempat baca outdoor.

Dari tempat ini pemustaka dapat menikmati view Krueng Aceh dan sebagian pemandangan Kota Banda Aceh. Di lantai 3 ini juga terdapat Ruang Baca Remaja. Pengunjung bisa baca buku sambil lesehan dan disediakan sejumlah meja oshin (meja bundar yang tingginya sekitar 40 cm).

Lantai 4 Di lantai 4 terdapat aula DPKA yang luas, mampu menampung 600 orang. Di sinilah bisanya DPKA membuat kegiatan-kegiatan berskala besar, misalnya Pemilihan Raja dan Ratu Baca Aceh.

Di sebelah kiri aula terdapat kafetaria yang juga berfungsi sebagai tempat baca outdoor, lengkap dengan kursi dan meja bulat, dinaungi payung mirip suasana di pantai. Di setiap lantai Mal Baca ini terdapat jaringan wifi, AC sentral, dan toilet.

Tersedia pula lift dari basement hingga ke lantai 4. Basement-nya mampu menampung sekitar 40 mobil dan hampir 1.000 sepeda motor. Sejak dari basement tersedia jaringan wifi dan ada space khusus untuk parkir kendaraan difabel.

“Pokoknya, suasana mal benar-benar terasa di Mal Baca ini. Dalam sehari tak kurang dari 1.200 pemustaka yang memanfaatkan berbagai fasilitas pemerintah di gedung ini. Lega rasaanya, karena setiap rupiah anggaran pemerintah yang keluar, benar-benar terasa manfaatnya di Mal Baca ini,” demikian Zulkifli. (*)

 

Unduh versi PDF yang dimuat Harian Serambi Indonesia di sini

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved