Berita Simeulue

Pesawat Batal Terbang, Aktivis Koperasi Gagal ke Simeulue

Mereka batal ke Simeulue untuk menyukseskan program Presiden Prabowo gara-gara penerbangan yang membatalkan jadwal secara sepihak

Editor: Muhammad Hadi
Serambinews.com/HO
Pesawat batal terbang, aktivis koperasi dari Kualanamu gagal terbang ke Simeulue untuk mengisi materi pada kegiatan Koperasi Desa Merah Putih, Selasa (25/11/2025) 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kamalangan dalam layanan transportasi publik masih tetap menimpa Aceh. 

Pada Senin (24/11/2025), penerbangan Bandara dari SIM Aceh – Kualanamu Medan melalui penerbangan Super Air Jet Fligt IU 997 terjadi keterlambatan hampir 3 jam.

“Pesawat yang kami tumpangi delay atau retime hampir tiga jam. Kami sebagai rakyat Aceh menunggu dengan penuh kesabaran di Bandara SIM,” ungkap Safaruddin SH MH, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang ikut dalam penerbangan.

Safar menambahkan, dalam penerbangan Super Air Jet terdapat beberapa aktivis koperasi dari Banda Aceh yang hendak melanjutkan perjalanan ke Pulau Simeulue pada keesokan hari.

Mereka dijadwalkan akan mengisi sejumlah materi pada kegiatan Koperasi Desa Merah Putih yang diperkenalkan Presiden Prabowo Subianto.

“Tragisnya, penerbangan Wings Air dari Kualanamu ke Pulau Simeulue pada esoknya atau Selasa (25 November-red) dibatalkan secara sepihak dan diundur ke Kamis tanggal 27 November,” kata Safaruddin. 

Baca juga: Tim Pemenangan Prabowo Minta Presiden Tambah Transportasi Laut dan Udara ke Simeulue Aceh

“Para aktivis koperasi tersebut terpaksa menggaruk-garuk kepala tanda sangat kecewa. 

Mereka batal ke Simeulue untuk menyukseskan program Presiden Prabowo gara-gara penerbangan yang membatalkan jadwal secara sepihak,” lanjut Safar.

Safaruddin meminta agar Pemerintah RI melalui Kementerian Perhubungan untuk melakukan evaluasi perizinan terhadap perusahaan penerbangan yang mengecewakan publik dalam memberikan pelayanan.

“Kan tak masuk akal dibatalkan atau diundur hingga dua hari dari jadwal penerbangan dan tanpa diberikan kompensasi apa pun. 

Ini layanan sangat buruk, memalukan. Bahkan mengarah ke layanan jurus mabuk,” tutur Safar dengan nada pilu.

Baca juga: HRD Minta Menteri Perhubungan Bangun Pelabuhan Sibigo Pulau Simeulue 

Selain itu, Safaruddin meminta pada Gubernur Aceh agar melakukan lobbi untuk menambah volume dan rute penerbangan ke dan dari Aceh. 

“Letak Aceh itu di Tengah-tengah peta dunia dan di jalur strategis Selat Melaka yang legend. 

Jangan sampai Aceh terkurung di pusat penerbangan dan pelayaran internasional. 

Semua kita harus sering buka atlas Aceh dalam pusaran dunia,” kata Safar.

Terkatung-katung di Medan

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved