Gubsu Bobby Nasution Razia Plat BL, Mualem Bereaksi: Menyoe Ka Di Peubloe, Ta Bloe

“Tapi tanyoe ta wanti-wanti chit. Menyoe ka di peubloe, ta bloe. Menyeu ka gatai ta garoe. (Tapi harus kita wanti-wanti juga. Kalau sudah dijual...

|
Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/HO
GUBERNUR ACEH - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem saat memberikan penegasan terkait tambang ilegal pada penandatangan rancangan perubahan KUA dan PPAS 2025, di ruang rapat paripurna DPRA, Kamis (25/9/2025). Terbaru Mualem mengeluarkan pernyataan sikap terkait razia plat BL oleh Gubsu Bobby Nasution. 

Ia menilai langkah ini penting untuk memperkuat PAD Sumut demi memperbaiki infrastruktur jalan yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat.

Protes Keras dari Tokoh Aceh

Pernyataan Bobby dan viralnya video penyetopan truk pelat Aceh memicu reaksi keras dari berbagai pihak di Aceh.

Bunda Salma, anggota DPRA, menilai kebijakan ini keliru dan berbahaya karena berpotensi merusak hubungan harmonis Aceh–Sumut.

Sudirman Haji Uma, senator asal Aceh, melayangkan surat protes ke Menteri Dalam Negeri.

Ia menilai tindakan Bobby arogan, emosional, dan melanggar aturan lalu lintas nasional.

Azhari Cage, anggota DPD RI, menyindir, “Kalau plat BL dipermasalahkan, kenapa tidak sekalian minta paspor?” sambil menegaskan bahwa Aceh dan Sumut sama-sama bagian dari NKRI.

Menanggapi memanasnya situasi, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) akhirnya angkat bicara dalam forum resmi Pendapat Akhir Gubernur Aceh terhadap Rancangan Qanun Perubahan APBA 2025 di ruang Serbaguna DPRA, Senin sore (29/9/2025).

Mualem mengimbau masyarakat Aceh tetap tenang dan tidak terpancing emosi.

Hana peu peduli tat, tanyoe tenang mantong, hana ta kira pih. Ta kira nyan angin berlalu, kicauan burung, yang merugikan dia sendiri. (Tidak perlu ditanggapi, kita tenang saja, kita anggap itu angin berlalu, kicauan burung, yang rugi dia sendiri).

Namun ia mengingatkan agar masyarakat Aceh tetap waspada bila kebijakan tersebut sampai merugikan secara langsung:

Tapi tanyoe ta wanti-wanti chit. Menyoe ka di peubloe, ta bloe. Menyeu ka gatai ta garoe. (Tapi harus kita wanti-wanti juga. Kalau sudah dijual, kita beli. Kalau gatal ya kita garuk).

Pernyataan ini sarat filosofi Aceh bahwa Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika haknya diganggu. 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Respons Gubernur Aceh Mualem pada Bobby Nasution Razia Plat BL Aceh, tak Perlu Terpancing Emosi

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved