Breaking News

12 Kekejian OPM Kodap VIII Soanggama Usai 14 Anggotanya Tewas: Serang Prajurit dan Warga Sipil

Iwan mengatakan, anggota OPM di wilayah tersebut telah mencatatkan 12 aksi kekerasan bersenjata selama 2025.

Editor: Faisal Zamzami
Dokumentasi Satgas Media Koops Habema
Sebanyak 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Undius Kogoya tewas dalam kontak tembak dengan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. 

 

 

 

Ringkasan Berita:
  • OPM Kodap VIII/Soanggama telah mencatatkan 12 aksi kekerasan bersenjata selama 2025.
  • OPM juga menargetkan warga sipil tak bersenjata yang terjadi pertama kali pada 18 Maret 2025
  • TNI baru saja melalui Koops Habema di bawah Kogabwilhan III melumpuhkan 14 anggota OPM Kodap VIII/Soanggama

 

SERAMBINEWS.COM - Komandan Satgas (Dansatgas) Media Komando Operasi (Koops) Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, mengungkapkan rekam jejak Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap VIII/Soanggama yang baru saja direbut dan dikuasai kembali oleh TNI, Rabu (15/10/2025).

Iwan mengatakan, anggota OPM di wilayah tersebut telah mencatatkan 12 aksi kekerasan bersenjata selama 2025.

"Berdasarkan laporan satuan di lapangan, tercatat 12 aksi kekerasan bersenjata selama tahun 2025 yang dilakukan oleh kelompok OPM Kodap VIII dengan rincian sebagai berikut, serangan terhadap aparat TNI," kata Iwan, dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Iwan memerinci kekerasan terhadap TNI yang dilakukan anggota OPM tersebut.

 Pertama, pada 28 Maret 2025, serangan di Soanggama, Distrik Hitadipa.

Warga Sipil Dilaporkan Tewas, Apa yang Terjadi dalam Kontak Tembak TNI-KKB di Intan Jaya?
Artikel Kompas.id 
 
Kedua, 29 Maret 2025, serangan di Zonogo, Hitadipa. Ketiga, 14 April 2025, serangan di Titigi.

Keempat, 30 April 2025, serangan di Titigi. Kelima, 1 Mei 2025, serangan di Titigi.

Keenam, 14 Mei 2025, serangan di Eknemba. Ketujuh, 27 Mei 2025, serangan di Sugapa Lama.

Kedelapan, 8 Agustus 2025, serangan di Mamba Bawah. Terakhir, 12 Oktober 2025, serangan di Gamagai, Ugimba.

"Kedua, serangan terhadap masyarakat sipil," ucap Iwan.

Menurut Iwan, OPM juga menargetkan warga sipil tak bersenjata yang terjadi pertama kali pada 18 Maret 2025, di mana mereka menyerang Kampung Mamba, Sugapa.

"Penembakan terhadap warga sipil Michael Wattimena yang menyebabkan luka tembak serius," terang dia.

Kemudian, pada 25 Juli 2025, lanjut Iwan, OPM menyerang Kampung Wandoga, di mana terjadi penembakan terhadap warga pendatang bernama Joni Hendra yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Lalu, pada 8 Oktober 2025, di Kampung Dugusiga, OPM pimpinan Guspi Waker dan Joshua Waker disebut menembak karyawan PT TJP Anselmus Arfin hingga meninggal dunia.

Baca juga: Daftar 14 Pimpinan dan Anggota OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Warga Intan Jaya

14  Anggota OPM Tewas Ditembak TNI

Sebanyak 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Undius Kogoya tewas dalam kontak tembak dengan TNI di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Komando Operasi Habema TNI berhasil menewaskan 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dari Kodap VIII/Soanggama dalam operasi pembebasan wilayah Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Intan Jaya pada 15 Oktober 2025.


Operasi ini dilakukan setelah OPM menguasai kampung tersebut, dengan tujuan menegakkan keamanan dan melindungi masyarakat dari teror kekerasan kelompok bersenjata.

Sejumlah pimpinan OPM turut tewas dalam kontak tembak tersebut.

 

Kronologi

Komandan Satgas Media Komando Operasi (Koops) Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, mengungkapkan kronologi tewasnya 14 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) oleh prajurit TNI di Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Rabu (15/10/2025).


Peristiwa bermula pada Selasa (14/10/2025) malam, ketika prajurit TNI hendak menuju wilayah Soanggama untuk membebaskan masyarakat dari cengkeraman OPM yang disebut telah menguasai kampung tersebut sejak lama.

Iwan mengatakan, setidaknya terdapat 30 orang anggota OPM yang menguasai kampung itu.

"Pada tanggal 15 Oktober 2025 sekitar pukul 05.30 WIT, kontak tembak terjadi saat pasukan TNI diserang oleh kelompok OPM.

Menghadapi situasi tersebut, prajurit TNI dengan terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur pertempuran," kata Iwan, dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Pada pukul 12.00 WIT, situasi berhasil dikuasai dan kelompok OPM dipukul mundur.

 
Dalam penyisiran pasca-kontak, TNI berhasil menewaskan 14 anggota OPM, di antaranya sejumlah pimpinan dan pelaku penembakan terhadap aparat keamanan sebelumnya.

"Sementara sisanya melarikan diri ke arah hutan," tambah Iwan.

Dari hasil penindakan tersebut, TNI berhasil menguasai dan merebut markas besar Kodap VIII/Soanggama pimpinan Undius Kogoya.

Markas itu selama ini digunakan sebagai pusat perencanaan serangan terhadap aparat dan warga sipil.

Kemudian, lanjut Iwan, TNI juga berhasil menemukan serta mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu pucuk senjata api rakitan dan empat senapan angin, munisi berbagai kaliber, satu alat bidik Simons, satu teropong Newcon, dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis.

TNI juga menetapkan wilayah Soanggama sebagai Pos Taktis TNI guna memastikan keamanan dan stabilitas di daerah tersebut tetap terjaga.

 Alat bukti dari kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang diamankan oleh prajurit TNI pasca kontak tembak di Kabupaten Intan Jaya, Rabu (15/10/2025).

Berikut daftar nama anggota OPM yang tewas: 

1. Agus Kogoya, jabatan Kepala Staf Operasi Kodap VIII/Soanggama.

2. Ipe Kogoya (adik kandung Pangkodap VIII/Soanggama)

3. Zakaria Kogoya, pelaku penembakan anggota TNI di Mamba Bawah dan Gamagai

4. Uripinus Wandagau

5. Sepi Kobogau

6. Kaus Lawiya

7. Napinus Kogoya

8. Roni Lawiya

9. Poli Kogoya

10. Aofa Kobogau

11. Pisen Kogoya

12. Meki Murib

Adapun dua OPM lainnya masih dalam proses identifikasi.

Baca juga: Kekejian OPM Bunuh Tujuh Orang Warga di Yahukimo Papua Pegunungan, Dewan Adat Kutuk Keras

TNI Jadikan Markas OPM di Soanggama sebagai Pos Taktis

Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya yang sebelumnya menjadi markas besar Kodap VIII/Soanggama Organisasi Papua Merdeka (OPM), kini ditetapkan sebagai Pos Taktis TNI, usai Koops Habema Kogabwilhan III menguasai wilayah tersebut.

Penetapan ini menyusul operasi pembebasan warga pada Rabu (15/10/2025), yang berujung pada dilumpuhkannya 14 anggota OPM Kodap VIII/Soanggama.

"Menetapkan wilayah Soanggama sebagai Pos Taktis TNI guna memastikan keamanan dan stabilitas di daerah tersebut tetap terjaga," kata Komandan Satgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono dalam keterangannya, Kamis (16/10/2025).

Iwan menjelaskan, kampung itu selama ini digunakan OPM pimpinan Undius Kogoya sebagai pusat perencanaan serangan terhadap aparat keamanan dan warga sipil.

 Selain menetapkan pos taktis, TNI juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti milik OPM.

 
Antara lain, satu pucuk senjata api rakitan dan empat senapan angin, munisi berbagai kaliber, satu alat bidik Simons, satu teropong Newcon, dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis.

 

Situasi kondusif, warga mendukung

Iwan menegaskan bahwa situasi di wilayah tersebut saat ini aman dan kondusif.

"Pasca penindakan, situasi di kampung Soanggama aman dan kondusif. Masyarakat tidak melakukan pengungsian serta menyambut positif kehadiran TNI," jelasnya.

"Tokoh adat dan kepala desa setempat bahkan menghibahkan sebagian lahan dan fasilitas kampung untuk dijadikan Pos Taktis TNI Soanggama," tambah dia.

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Soanggama, lanjut Iwan, seluruh korban yang tertembak merupakan anggota kelompok bersenjata OPM.

Masyarakat juga memberikan informasi tambahan terkait keberadaan beberapa pucuk senjata lain yang saat ini sedang dalam proses pencarian oleh aparat.

Panglima Koops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menegaskan bahwa tindakan tegas yang dilakukan prajurit TNI merupakan langkah terukur dan sah secara hukum untuk melindungi keselamatan warga serta menegakkan kedaulatan negara.

“TNI akan terus melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata OPM yang mengancam keselamatan masyarakat. Kami berkomitmen menciptakan Papua yang aman, damai, dan sejahtera,” ujar Pangkoops Habema.

Baca juga: VIDEO - Rocky Gerung Bela Aksi Siswa SMAN 1 Cimarga Mogok Sekolah

Baca juga: Kasus HIV di Aceh Meningkat, Tgk Junaidi: Liwath Jadi Ancaman Sosial dan Spiritual Umat

Baca juga: Vonis Satu Tahun Penjara, Eks Kadis PUPR Pidie Ajukan Banding, Begini Respons Jaksa

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved