Breaking News

Berita Nasional

PDI-P Kukuh Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Jejak Pelanggaran HAM Jadi Alasan

“Kami mendengarkan masukan dari civil society dan perguruan tinggi. Banyak catatan pelanggaran HAM yang belum terselesaikan,” ujar Hasto.

Editor: Saifullah
KOMPAS.com/ANDHI DWI
TOLAK SOEHARTO - Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto menegaskan, partainya kukuh menolak gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI, Soeharto karena rekam jejak pelanggaran HAM. 

Hasto kemudian mengonfirmasi bahwa pernyataan Megawati tersebut memang merujuk pada wacana pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto.

Kontroversi Usulan Gelar Pahlawan

Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul telah mengusulkan 40 nama tokoh untuk menerima gelar Pahlawan Nasional kepada Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon selaku Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Di antara nama-nama tersebut terdapat Presiden Soeharto, dan Presiden Gus Dur, serta aktivis buruh Marsinah.

Penolakan terhadap Soeharto juga datang dari berbagai tokoh dan organisasi, termasuk sejarawan Bonnie Triyana dan aktivis reformasi.

Baca juga: Soeharto, Gusdur hingga Marsinah Diusulkan Gelar Pahlawan Nasional, Keputusan di Tangan Presiden

Mereka menilai, bahwa pemberian gelar tersebut akan menimbulkan kontradiksi sejarah dan menyakiti korban pelanggaran HAM.

Sementara itu, sejumlah pihak seperti politisi PSI menyatakan, dukungan terhadap usulan tersebut.

Alasannya adalah bahwa Soeharto memiliki jasa besar dalam pembangunan dan stabilitas ekonomi Indonesia.(*)

 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved