Kisah Pilu Reno Syahputra, Hilang saat Demo, Sempat Minta Rp 50.000 ke Ayah untuk Beli Makan

Kemudian, lanjut Jemmy, pihak keluarga tidak berniat melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.

|
Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ANDHI DWI
Peti jenazah Reno Syahputra Dewo tiba di rumah duka, Sabtu (8/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Reno Syahputra Dewo (24) sempat meminta uang sebesar Rp 50.00 ke ayahnya untuk makan, sesaat sebelum ikut demo dan dilaporkan hilang
  • Paman Reno, Jemmy Yulianto (44), mengatakan kerabatnya yang selama ini tinggal bersama Reno di Jakarta kehilangan kontak setelah pecahnya aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025).
  • Jenazah Reno diantar oleh ambulans Polri ke rumahnya di Jalan Kampung Malang Utara, Tegalsari, Surabaya, Sabtu (8/11/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.

 

SERAMBINEWS.COM - Kisah pilu Reno Syahputra Dewo (24), demonstran yang sempat hilang dan ditemukan tewas terbakar jadi kerangka di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat.

Reno Syahputra Dewo (24) sempat meminta uang sebesar Rp 50.00 ke ayahnya untuk makan, sesaat sebelum ikut demo dan dilaporkan hilang

Paman Reno, Jemmy Yulianto (44), mengatakan kerabatnya yang selama ini tinggal bersama Reno di Jakarta kehilangan kontak setelah pecahnya aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025).

Sedangkan, kata Jemmy, ayah Reno, Muhammad Yasin, bercerita bahwa keponakannya tersebut sempat meminta uang Rp 50 ribu dengan alasan untuk membeli makanan.

 "(Kontak terakhir) tanggal 29 itu. Menurut ayahnya, keterangan ayahnya itu minta uang transfer uang cuma Rp 50 ribu buat beli makan," kata Jemmy di rumah duka, Sabtu (8/11/2025) malam.

Jemmy mengungkapkan, keluarga menghormati hasil tes DNA yang dikeluarkan Polri.

Menurutnya, aparat kepolisian sudah menjalankan tugas dalam mengungkap identitas.

Kemudian, lanjut Jemmy, pihak keluarga tidak berniat melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.

Ia hanya meminta doa agar keponakannya itu tenang.

"Kita nanti apa ya, pikirkan nanti atau ya sudahlah (kematian Reno) ini memang istilahnya Allahualam lah. Kalau untuk sampai ke (proses hukum) selanjutnya kayaknya enggak ada," ucapnya.

Baca juga: Polisi: Reno dan Farhan Bukan Korban Pembunuhan, Korban Terjebak Saat Gedung ACC Terbakar

Jenazah demonstran yang ditemukan dalam kondisi tulang, Reno Syahputra Dewo (24), tiba di rumah duka di Jalan Kampung Malang Utara, Tegalsari, Surabaya, Sabtu (8/11/2025).

Kedatangan jenazah disambut dengan tangisan haru dari keluarga dan kerabat.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ambulans yang membawa jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 19.30 WIB.

Warga setempat membantu mengarahkan ambulans agar parkir tepat di depan gang rumah keluarga Reno.

Sejumlah orang kemudian mengeluarkan peti jenazah dari ambulans, diiringi suara tangisan keluarga yang terus mengalun.

"Reno, Allahuakbar, ya Allah, Allahuakbar," teriak seorang perempuan saat peti jenazah dikeluarkan dari ambulans.

Setelah itu, beberapa petugas memasuki rumah untuk meletakkan peti Reno di dalam.

Seorang petugas meminta anggota keluarga untuk berkumpul guna penyerahan jenazah dari aparat kepolisian.

"Yang anggota keluarga silakan masuk, untuk anggota keluarga dulu ya, tolong getuk tular (saling memberi tahu) keluarganya minta masuk ke dalam. Untuk penyerahan jenazah," ucap petugas tersebut.

Baca juga: 2 Kerangka di Kwitang Dipastikan Reno Syahputra dan Muhammad Farhan, Terperangkap Saat Kerusuhan

Isak Tangis Pecah di Pemakaman Reno

Reno Syahputra Dewo (24), demonstran yang sempat hilang dan ditemukan tewas di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat, dimakamkan di kampung halamannya di Surabaya, Minggu (9/11/2025).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jenazah Reno yang diantarkan ambulans Polri dan diikuti warga tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Gede sekitar pukul 10.15 WIB.

Peti jenazah berwarna cokelat dengan tutupan kain hijau kemudian diturunkan dari ambulans dan dibawa para tetangga menuju lokasi makam.

Tangisan ibu Reno, Rita, pecah saat peti jenazah anaknya mulai diturunkan ke liang lahat hingga ditutup tanah.

 Anggota keluarga berusaha menenangkan.

 "Aku mau di sini, ini anakku," ucap Rita sembari menangis di makam anaknya.

Salah satu anggota keluarga kemudian memimpin doa dan mengajak para pelayat turut mendoakan Reno.

"Mudah-mudahan kita selalu di jalan Allah, dihindarkan dari balak, diberi kesehatan jasmani dan rohani untuk mengantarkan Mas Reno. Karena jenazah yang diantarkan lebih dari 40 orang, akan dilebarkan kuburnya," ucap pria itu.

Sekitar pukul 11.00 WIB, para pengantar termasuk kedua orangtua Reno meninggalkan area pemakaman.

Beberapa pelayat masih berada di lokasi untuk mendoakan.

Baca juga: Dua Kerangka Manusia Ditemukan di Sebuah Gedung di Kwitang, Diduga Farhan yang Hilang Saat Demo

 Identitas Reno Ditetapkan lewat Tes DNA

Sebelumnya, RS Polri Kramat Jati memastikan dua kerangka yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang teridentifikasi sebagai Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan, dua demonstran yang hilang sejak Agustus lalu.

 Kepala Biro Laboratorium dan Dokumen Kesehatan (Karo Labdokkes) Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan sekunder terhadap struktur tulang menunjukkan keduanya berjenis kelamin laki-laki.

“Hasil pemeriksaan DNA dan gigi postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi Reno Syahputra Dewo anak biologis dari bapak Muhammad Yasin,” jelas Sumy Hastry.

 

Polisi memastikan bahwa Reno Syahputra Dewo yang kerangkanya ditemukan di Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang, Jakarta Pusat, terjebak di dalam gedung saat peristiwa kebakaran terjadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto mengatakan, hasil penyelidikan menunjukkan bahwa korban tidak dibunuh.

"Bukan (dibunuh) yang bersangkutan terperangkap di gedung yang terbakar pada saat aksi kerusuhan," ungkap Bhudi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025).

Kedua korban sempat terlihat di sekitar lokasi gedung ACC Kwitang saat kerusuhan terjadi pada Agustus 2025.

 "Ada video amatir yang menunjukan dua orang itu berada di sekitar lokasi kejadian kalau kita kegiatannya enggak bisa (memastikan)," kata dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan adanya bukti kuat bahwa jenazah ditemukan tertimpa puing-puing bangunan di lokasi.

“Itu kan saat olah TKP termasuk dilihat ada bukti-bukti yang mendukung, bahwa jenazah itu berada di situ, kenapa? tertimpa oleh puing-puing. Apakah itu diletakkan orang setelah menaruh jenazah atau memang dalam kondisi yang saat kejadian memang runtuh,” ungkap Budi di RS Polri Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025).

Ia menambahkan, pemilik gedung menjelaskan bahwa bagian atap dan dinding bangunan terbuat dari bahan yang mudah rapuh, seperti asbes, sehingga memperparah kondisi reruntuhan saat kebakaran terjadi.

 “Dijelaskan oleh pemilik gedung bahwa itu dinding atap dengan banyak dari asbes, beberapa komponen, bahan bangunan yang gampang untuk rapuh dan runtuh. Jadi salah satu kendala pada saat dilakukan olah TKP,” jelasnya.
 
Budi menegaskan, Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan bukan korban pembunuhan, melainkan terjebak di dalam gedung yang terbakar ketika aksi kerusuhan berlangsung pada Agustus 2025.

“Bukan, yang bersangkutan adalah, terperangkap di gedung yang terbakar pada saat aksi kerusuhan,” ujarnya.

Polisi juga menemukan rekaman video amatir yang memperlihatkan kedua korban berada di sekitar gedung ACC Kwitang sebelum peristiwa kebakaran terjadi.

“Ada video amatir yang menunjukan dua orang itu berada di sekitar lokasi kejadian kalau kita kegiatannya enggak bisa (memastikan),” tutur Budi.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki siapa pihak yang menjadi provokator dalam peristiwa kerusuhan tersebut.

 
    

Baca juga: Nikita Mirzani Ajukan Banding, Yakini Tak Ada Unsur Pidana dalam Kasus Pemerasan Reza Gladys

Baca juga: Geger! Dian Fatmawati Wanita asal Kudus Ditemukan Tewas di Perbukitan, Diduga Ini Penyebabnya

Baca juga: Bertahan, Berikut Harga Emas di Abdya Hari Ini, Minggu 9 November 2025


 

 

Sumber: Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved