Sayidatul Fitriyah Guru PPPK di OKU Tewas di Kos, Tangan dan Kaki Terikat, Keluarga Tolak Autopsi
Kondisinya mengenaskan, mulutnya diikat jilbab hitam, tangan diikat memakai kain warna merah putih dan kaki terikat kain.
Korban, kelahiran Lampung Timur 28 JULI 1998 dengan jabatan terakhir Guru TIK.
Dia adalah anak bungsu dari 5 bersaudara.
Menurut Kabar korban baru diangkat menjadi ASN PPPK sekitar dua bulan dan ditempatkan di di SMP Negeri 46 OKU.
Korban adalah warga Dusun Merbau Desa Raja Basa Baru Kecamatan Mataram Baru Kabupaten Lampung Timur yang mendapat penempatan sebagai guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU, Sumsel.
Dalam kesehariannya, Sayidatul Fitriyah dikenal sebagai sosok sederhana dan tak banyak menuntut ke orangtua.
Bahkan saat mendapat kabar dirinya lulus sebagai guru berstatus PPPK di SMP Negeri 46 OKU, Sayidatul Fitriyah merasa sangat bersyukur meski dia tahu lokasi sekolah itu berada di pelosok pedesaan dan sulit dijangkau bahkan dari kosannya di Desa Suka Pindah.
Tepatnya lama waktu yang diperlukan sekitar 2-3 jam dengan sepeda motor.
Kata ibunya, korban memilih mengajar di pelosok desa karena ingin membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Diketahui, SMP Negeri 46 OKU hanya memiliki tiga kelas dan dipimpin oleh kepala sekolah bernama Nuraisyah.
"Setahu saya, anak saya belum punya pacar. Dia lagi menjalankan tugasnya sebagai guru," ujarnya.
Keluarga Tolak Autopsi
Keluarga tegas menolak proses autopsi dilakukan terhadap jenazah SF (27 tahun), guru PPPK di SMP Negeri 46 OKU yang ditemukan tewas dengan kondisi tangan dan kaki terikat.
Warga Lampung Timur itu, sebelumnya tewas di kamar kosnya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Kabupaten OKU, Sumsel, Rabu (19/11/2025).
Kasyati, ibu korban mengatakan, dirinya menolak jenazah sang anak diautopsi karena sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.
"Saya ikhlas, semoga Allah mudahkan perjalanan anak saya di alam sana," ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Pernyataan yang sama disampaikan Ahmad Khoirul Zain, kakak korban yang juga menolak jenazah adiknya di autopsi.
Kata Ahmad, pihak keluarga merasa kasihan jika jenazah korban terlalu lama dimakamkan.
"Apalagi makamnya juga sudah digali (di Lampung Timur). Kasihan kalau terlalu lama," ujarnya.
Diketahui, saat ini jenazah korban sudah dibawa pulang keluarga ke kampung halamannya di Dusun Merbau Desa Raja Basa Baru Kecamatan Mataram Baru (kawasan Bandar Sribowono) Kabupaten Lampung Timur.
Baca juga: Datangi Socfindo, Massa Minta Utamakan Rekrut Karyawan Warga Sekitar Perusahaan
Baca juga: AKBP Basuki Ditahan, Terbukti Tinggal Bersama Dosen Dwinanda yang Tewas, Korban Alami Pecah Jantung
Baca juga: Harga Emas di Aceh Kompak Naik: Banda Aceh hingga Lhokseumawe Alami Penguatan Edisi 20 November 2025
Sumber: TribunSumsel
| AKBP Basuki Ditahan, Terbukti Tinggal Bersama Dosen Dwinanda yang Tewas, Korban Alami Pecah Jantung |
|
|---|
| Marah Ditolak Hubungan Badan, Suami Siram Istri dengan Air Keras di Lubuklinggau, Korban Luka Bakar |
|
|---|
| Terungkap! Jantung Dosen Dwi Pecah Karena Kelelahan,Diduga Miliki Hubungan Dekat dengan AKBP Basuki |
|
|---|
| Quick Resnponse Brimob Polda Aceh Bantu Korban Tabrak Lari di Neuheun Mesjid Raya |
|
|---|
| Terungkap, Bu Dosen yang Tewas di Hotel tanpa Baju, Punya Hubungan Spesial dengan AKBP Basuki |
|
|---|
