Konflik Rusia vs Ukraina
Enggan Setujui Proposal Perdamaian, Trump Marahi Ukraina, Sebut Zelensky Tak Tahu Diri
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritik tajam yang ditujukan kepada pemimpin Ukraina.
Ia menyebut bantuan militer dan kemanusiaan yang telah diberikan AS sejak awal invasi Rusia sangat bermakna bagi Ukraina.
"Ukraina berterima kasih kepada Amerika Serikat, kepada setiap hati warga Amerika, dan khususnya kepada Presiden Trump atas bantuan, yang dimulai dengan (rudal) Javelin, yang telah menyelamatkan nyawa warga Ukraina," ucap Zelensky dalam unggahannya, Minggu malam.
Namun, Zelensky menambahkan bahwa proses menuju perdamaian tidak dapat dilakukan secara tergesa-gesa atau dengan mengorbankan kepentingan nasional Ukraina.
Ia menekankan bahwa Ukraina tidak akan menerima kesepakatan apa pun yang melemahkan kedaulatan negara atau memberikan keuntungan sepihak kepada Rusia di tengah situasi militer yang masih berlangsung.
Zelenskyy juga menyebut bahwa setiap usulan perdamaian harus dirancang dengan mempertimbangkan keamanan jangka panjang Ukraina serta mencegah kemungkinan agresi militer di masa mendatang.
Ia menegaskan bahwa keputusan politik tentang masa depan Ukraina tidak dapat diambil hanya karena tekanan diplomatik atau ultimatum internasional.
"Inilah sebabnya kami bekerja dengan sangat hati-hati di setiap poin, setiap langkah menuju perdamaian. Semuanya harus dikerjakan dengan benar agar kita benar-benar dapat mengakhiri perang ini dan mencegah perang terulang kembali," ujarnya.
Di tengah ketegangan hubungan diplomatik antara AS dan Ukraina, belakangan pemerintahan Zelenskyy gencar melakukan komunikasi dengan negara–negara Eropa guna merumuskan langkah politik selanjutnya tentang rencana damai yang dinilai kontroversial tersebut.
Dalam keterangan resmi yang dikutip dari BBC International, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengakui bahwa Kyiv kini intens melakukan pembicaraan via telepon dengan para pejabat Eropa
Mereka di antaranya Menteri Luar Negeri dari Prancis, Inggris, Polandia, dan Finlandia, serta Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas dan perwakilan Italia serta Jerman.
AS mendesak Zelensky untuk membatasi jumlah militer hingga 600.000 personel serta melarang Ukraina bergabung dengan NATO, tuntutan yang sejak awal menjadi syarat Kremlin.
Meski AS menjanjikan jaminan keamanan gaya NATO kepada Ukraina, namun Zelenskyy dan pejabat pemerintahan lainnya menganggap bahwa pengakuan sebagian wilayah yang diduduki Rusia sebagai milik Moskow sama dengan menyerahkan wilayah secara de facto.
Sejauh ini sudah terdapat pembicaraan antara delegasi Ukraina dan AS di Jenewa, akan tetapi belum terlihat kesepakatan final atau persetujuan resmi dari Kiev terhadap proposal 28 poin.
Pemerintah Ukraina menyatakan akan terus menegosiasikan perubahan signifikan agar syaratnya sesuai dengan kepentingan nasional dan keamanan jangka panjang.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Marahi Ukraina, Sebut Zelensky Tak Tahu Diri karena Enggan Setujui Proposal Perdamaian
| Putin Minta Zelensky Terima Proposal Damai dari AS, Ancam Serangan Brutal ke Ukraina Bila Menolak |
|
|---|
| AS dan Rusia Disebut Susun Rencana Baru Akhiri Perang Ukraina, Kyiv Diminta Menyerah |
|
|---|
| Ukraina Borong 100 Jet Rafale Buatan Prancis, Dari Mana Zelensky Mendapatkan Dana? |
|
|---|
| Kebodohan Militer Ukraina, Mau Serang Rusia Malah Serang Pembangkit Listrik Tenaga Termalnya Sendiri |
|
|---|
| Gardu Induk Nuklir Ukraina Hancur Dibom Rusia, Badan Atom Dunia Keluarkan Peringatan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Volodymyr-Zelensky-bertemu-dengan-Donald-Trump.jpg)