KUPI BEUNGOH

Lulusan Bertambah, Lapangan Pekerjaan Semakin Susah

Ironisnya, sebagian besar dari mereka berada di kota-kota pusat pendidikan seperti Banda Aceh.

Editor: Firdha Ustin
FOR SERAMBINEWS.COM
Putro Davina Yasmin, PENULIS adalah (Anggota Muda Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) 

Padahal, Aceh memiliki banyak potensi lokal yang dapat dikembangkan menjadi sektor ekonomi baru.

Dari sektor pertanian organik, industri kreatif berbasis digital, sampai pariwisata sejarah dan budaya.

Namun sayangnya, belum banyak lulusan yang diarahkan untuk menjadi pelaku usaha dalam bidang-bidang tersebut.

Kampus juga masih terlalu berfokus pada pencapaian akademik tanpa cukup mempersiapkan lulusannya untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis.

Dalam situasi seperti ini, dibutuhkan langkah kolaboratif yang nyata.

Pemerintah Kota Banda Aceh perlu membangun sistem pendataan lulusan dan kebutuhan dunia usaha lokal. 

Program pelatihan transisi kerja (bridging program) perlu dilaksanakan secara rutin agar lulusan tidak hanya pintar secara teori, tapi juga siap terjun di lapangan.

Kampus pun harus mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan dan pembentukan skill digital ke dalam kurikulumnya sejak dini.

Selain itu, akses terhadap informasi lowongan kerja harus dibuka seluas-luasnya.

Pemerintah dapat membentuk satu portal informasi karir khusus lulusan Aceh yang transparan, terbuka, dan bebas diskriminasi. Dunia usaha lokal juga perlu diberi insentif agar bersedia membuka peluang bagi lulusan baru tanpa pengalaman.

Kita tidak kekurangan lulusan cerdas, tapi kita kekurangan sistem yang siap menampung mereka.

Bila dibiarkan, pengangguran intelektual ini tidak hanya merugikan individu, tapi juga menciptakan pemborosan sosial dan ekonomi jangka panjang.

Sudah saatnya Banda Aceh tidak hanya dikenal sebagai kota pelajar, tetapi juga kota yang mampu memberikan ruang kerja bagi generasi mudanya. Karena sebaik apa pun kualitas pendidikan, akan sia-sia jika tidak ada tempat untuk mengaplikasikannya.

Kita perlu membenahi arah pembangunan ekonomi lokal agar gelar sarjana bukan menjadi akhir dari perjuangan, tapi awal dari pengabdian yang bermakna.

Generasi muda Aceh tidak butuh janji-janji baru, mereka butuh ruang untuk berkarya. Mari kita pastikan gelar sarjana bukan sekadar simbol, tapi jembatan menuju masa depan yang bermakna.

PENULIS adalah (Anggota Muda Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A)

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved