Kupi Beungoh
Serakahnomic: Teori Ditolak, Praktek Menjamur?
Demokrasi dibeli, hukum dijual-beli, birokrasi dirampok korupsi, itulah wajah Serakahnomic, ekonomi rakus yang menjerat nurani bangsa.
Sebaliknya, penyalahgunaan kuasa merusak moral dan menebar ketidakadilan.
Kebahagiaan sejati lahir dari memberi dan melayani, bukan menumpuk harta atau menindas orang lain.
Baca juga: Detik-detik Prabowo Gebrak Mimbar di Parlemen, Peringatkan Pengusaha Serakah yang Tipu Rakyat
Ekonomi dan Politik Berbasis Moral Qana’ah dan Zuhud
Indonesia kaya, tapi hati sering miskin: miskin kesederhanaan, miskin kejujuran, miskin kepuasan.
Qana’ah, kesederhanaan hati, adalah pangkal kebahagiaan dan benteng moral melawan kerakusan.
Allah SWT menegaskan: “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan cara yang batil...” (QS. Al-Baqarah: 188)
Rasulullah SAW: “Kekayaan sejati bukan banyaknya harta, melainkan hati yang puas.” (HR. Bukhari-Muslim)
Zuhud menempatkan ridha Ilahi di atas harta dan pangkat.
Pemimpin dan masyarakat yang zuhud hidup sederhana tanpa kehilangan martabat.
Ibn Qayyim menegaskan qana’ah dan zuhud sebagai perisai moral, Yusuf al-Qaradawi menekankan kesederhanaan hati sebagai fondasi tata kelola adil dan bersih.
Menjemput Barakahnomic
Mega-korupsi, Pilkada mahal, dan hukum bocor adalah wajah Serakahnomic.
Obatnya: Barakahnomic, ekonomi berkah berbasis distribusi adil, tata kelola bersih, dan kedermawanan sosial.
Digitalisasi anggaran, integrasi ZISWAF, profesionalisasi wakaf, serta pendidikan qana’ah menutup celah kerakusan. Empat ratus enam puluh ribu titik tanah wakaf menunggu diberdayakan.
Pilihan di tangan kita: terus dijerat Serakahnomic, atau menjemput Barakahnomic ekonomi adil, bersih, menenteramkan jiwa, dan menumbuhkan kebahagiaan sejati.
Allah SWT berfirman: “Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami limpahkan berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A‘raf: 96)
Sejarah memberi peringatan: Qarun ditelan bumi karena menimbun harta, Fir’aun tenggelam ke laut karena pongah kuasa.
Prof Siddiq Armia: Alumni Dayah Darussa’adah Aceh yang Masuk Top 2 Persen Scientist Worldwide 2025 |
![]() |
---|
Aceh Barat-Selatan Butuh FK UTU Sekarang |
![]() |
---|
Akselerasi Pemerataan Dokter Spesialis Lewat Strategi MGBKI |
![]() |
---|
Selamatkan PPP dari Kepemimpinan yang tak Sejalan dengan Nilai-Nilai Dasarnya |
![]() |
---|
Aceh-Malaysia: Jejak Panjang Perdagangan dan Optimisme Baru Menuju Pasar Regional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.