KUPI BEUNGOH
Aceh Sudah Saatnya Mandiri Energi Listrik
mengapa Aceh yang kaya potensi energi justru masih tergantung pasokan listrik dari luar daerah?
2. Energi Panas Bumi (Geothermal)
Kawasan Seulawah di Aceh Besar dan Burni Telong di Aceh Tengah dikenal memiliki cadangan panas bumi besar.
Potensi ini ramah lingkungan dan mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar, stabil, dan berkelanjutan.
3. Energi Surya (Solar)
Aceh berada di garis khatulistiwa dengan intensitas cahaya matahari tinggi sepanjang tahun.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sangat memungkinkan, baik untuk skala desa terpencil maupun kawasan industri.
4. Energi Angin dan Biomassa
Kawasan pesisir barat selatan Aceh memiliki potensi tenaga angin.
Sementara limbah pertanian dan perkebunan (seperti sawit, padi, dan kopi) dapat diolah menjadi energi biomassa.
Jika semua potensi ini dikombinasikan, Aceh tidak hanya cukup memenuhi kebutuhan listrik sendiri, tetapi juga berpeluang menjadi pemasok energi bagi Sumatra dan bahkan ekspor ke negara tetangga.
Baca juga: Lebih 12 Jam Listrik Padam, Ketua DPR Aceh Minta PLN Tanggungjawab
Kemandirian energi listrik akan membawa dampak positif berlapis. Pertama, dampak sosial.
Masyarakat tidak lagi resah karena pemadaman listrik. Anak-anak di desa dapat belajar dengan penerangan memadai.
Layanan kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit lebih terjamin.
Kedua, dampak ekonomi. Energi yang stabil adalah syarat utama investasi. Investor tentu lebih tertarik menanamkan modal di daerah yang pasokan listriknya aman.
Selain itu, listrik desa akan menggerakkan ekonomi kecil menengah, mulai dari penggilingan padi, bengkel, hingga usaha rumah tangga berbasis teknologi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.