Opini

Milad UIN Ar-Raniry: Mengawal Nilai Keislaman dalam Kurikulum

Usia yang matang bagi sebuah perguruan tinggi yang sejak awal berdirinya menjadi simbol kebanggaan masyarakat Aceh dan umat Islam Indonesia.

|
Editor: mufti
IST
Dr Abdul Wahid Arsyad MAg, Dosen Prodi Ilmu Hadis dan Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry 

Menatap masa depan

UIN Ar-Raniry harus tampil sebagai kampus yang tidak saja unggul dalam riset dan publikasi internasional, tetapi juga konsisten menjaga identitas Islam. Dunia akan menghargai perguruan tinggi yang mampu memadukan kecanggihan teknologi dengan nilai spiritual. Itulah nilai lebih yang tidak dimiliki universitas lain.

Dengan menjaga kurikulum keislaman, UIN tidak hanya melahirkan sarjana, tetapi juga ulama intelektual—orang yang menguasai ilmu pengetahuan, tetapi hatinya tetap tunduk kepada Allah. Itulah yang dibutuhkan Indonesia di masa depan: pemimpin yang cerdas sekaligus berintegritas, ilmuwan yang brilian sekaligus berakhlak, teknolog yang inovatif sekaligus beretika.

Kado ultah UIN Ar-Raniry tahun 2025 ini bukanlah sekadar pesta atau seremoni. Kado itu berupa tekad kolektif untuk terus mengawal nilai keislaman dalam kurikulum. Mata kuliah penciri perguruan tinggi Islam tidak boleh dihapus, sebab di situlah terletak ruh UIN. Itulah amanah para pejuang yang mendirikan kampus ini, agar generasi muslim tidak hanya menjadi ahli sains, teknologi, dan ilmu modern, tetapi juga tetap terjaga keislamannya.

Ulang tahun ini menjadi pengingat bahwa jati diri perguruan tinggi Islam bukan pada status atau gedungnya, melainkan pada kurikulumnya. Maka mari kita jaga, kita kawal, dan kita wariskan kurikulum yang bernafaskan Islam sebagai kado terbaik untuk masa depan UIN Ar-Raniry, Aceh, Indonesia, dan umat Islam dunia.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved