Kupi Beungoh
Jejak Doa di Jalan Ilmu: Dari Perjuangan Pendidikan hingga Kursi Rektor UIN Ar-Raniry
Prof. Dr. Mujiburrahman adalah anak ketiga. Ia tumbuh dengan teladan yang kuat dari kedua orang tuanya
Di bawah kepemimpinannya, UIN Ar-Raniry mengalami kemajuan pesat. Ia meluncurkan buku refleksi berjudul “Sinergi, Kolaborasi, Inovasi”, yang mencatat capaian kampus dalam satu tahun kepemimpinan.
Visi yang ia bawa sangat jelas: menjadikan UIN Ar-Raniry sebagai pusat transmisi pengembangan keilmuan dan peradaban yang unggul, inovatif, nasionalis, agamis, dan responsif.(https://pendis.kemenag.go.id/kampus/satu-tahun-kepemimpinan-rektor-uin-ar-raniry-luncurkan-buku-sinergi-kolaborasi-inovasi)
Kepemimpinannya tidak hanya mengatur struktur birokrasi, tapi juga menyentuh hal-hal mendasar seperti mempercepat masa studi mahasiswa dan meningkatkan kualitas akademik. Ia memahami betul bahwa dunia pendidikan telah berubah. Jika dulu mahasiswa bisa kuliah sepuluh tahun, kini sistem menuntut efisiensi dan kualitas.
Karena itu, ia menggagas berbagai kebijakan praktis: pembimbing skripsi hanya satu orang agar proses lebih cepat, mahasiswa boleh memilih publikasi jurnal sebagai pengganti skripsi, dan dibukanya semester pendek untuk mempercepat kelulusan.
Kebijakan-kebijakan sederhana tapi berdampak nyata ini membuat Fakultas Tarbiyah berhasil meluluskan lebih dari 500 mahasiswa tepat waktu 137 di antaranya melalui jalur publikasi ilmiah.
Jejak Prestasi dan Penghargaan
Kepemimpinan yang cerdas dan inovatif membuat UIN Ar-Raniry terus menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kampus ini meraih penghargaan Satker Terbaik Penyusun Laporan Keuangan PTKIN Tahun 2022 dari Kementerian Agama RI. Selain itu, UIN Ar-Raniry juga mendapat IKPA Terbaik I untuk kategori Satker BLU di Aceh.
Tak hanya itu, dua dosen UIN Ar-Raniry masuk dalam daftar Top 2 persen Scientist Worldwide (single-year) 2025, sebuah kebanggaan tersendiri bagi lembaga pendidikan di luar Jawa. Kedua Top Scientist Dunia asal UIN Ar-Raniry tersebut adalah Prof Muhammad Siddiq Armia PhD dan Prof Dr Mursyid Djawas.
Secara institusional, UIN Ar-Raniry juga menempati peringkat pertama di luar Jawa dan keempat secara nasional dalam SCImago Institutions Rankings (SIR) 2025 pencapaian yang menunjukkan kualitas riset yang kian membaik di bawah kepemimpinannya.(https://www.acehinfo.id/dua-dosen-uin-ar-raniry-masuk-daftar-top-2-scientist-dunia-2025/?0)
Puncak prestasi lain yang sangat membanggakan adalah ketika UIN Ar-Raniry meraih peringkat Akreditasi Perguruan Tinggi Unggul di akhir tahun 2023 dengan nilai tertinggi 373 dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Capaian ini menegaskan posisi UIN Ar-Raniry sebagai salah satu universitas Islam negeri terbaik di Indonesia, dengan komitmen tinggi terhadap mutu pendidikan, riset, dan tata kelola kampus. (https://ar-raniry.ac.id/2023/10/uin-ar-raniry-banda-aceh-ptkin-pertama-terakreditasi-unggul-ban-pt-dengan-standar-kriteria-9/)
Atas dedikasinya, Prof. Mujiburrahman juga dianugerahi Lencana Pancawarsa I oleh Gerakan Pramuka Aceh sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian lima tahun atau lebih dalam pembinaan generasi muda.( https://www.acehground.com/news/prof-mujiburrahman-rektor-uin-ar-raniry-terima-penghargaan-lencana-pancawarsa/ )
Filosofi Hidup dan Harapan untuk Aceh
Meski telah mencapai banyak hal, nada suaranya tetap merendah setiap kali berbicara tentang pendidikan. Ia tak pernah lupa dari mana ia berasal dari rumah sederhana yang penuh cinta dan semangat belajar. Dalam banyak kesempatan, ia selalu berpesan kepada mahasiswa agar tidak menyerah dan fokus menuntut ilmu.
“Persaingan global semakin tinggi. Siapa yang tidak mempersiapkan diri, akan tertinggal. Maka teruslah belajar, perbanyak ilmu dan keterampilan,” ujarnya.
Ia juga menaruh harapan besar bagi masa depan Aceh. Bagi beliau, potensi tanah Aceh yang kaya harus dikelola oleh anak-anak Aceh sendiri.
“Jangan sampai kita hanya menjadi penonton. Aceh ini punya sumber daya luar biasa, baik alam maupun manusia. Masa depan Aceh ada di tangan generasi muda yang mau belajar dan bekerja keras.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.