Pojok Humam Hamid
MSAKA21: Dakwah dan Penaklukan: Jejak Islam dari Peureulak ke Afrika Utara - Bagian XV
Wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, adalah ajang yang menjadi ladang ekspansi militer kekhalifahan awal Islam.
Kesultanan Peureulak berdiri pada 840 M, dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara.
Tapi kerajaan ini tidak lahir dari penaklukan, melainkan dari penerimaan.
Islam di sini diterima bukan karena ditakuti, tapi karena dirasakan manfaat dan kemuliaannya.
Para ulama dan sufi tidak menghapus budaya lokal, tapi merangkulnya.
Islam hadir sebagai tambahan nilai, bukan penghapus nilai.
Upacara lokal diberi makna baru, istilah-istilah Islam diadaptasi ke dalam bahasa setempat, dan simbol-simbol spiritual diperkenalkan secara lembut.
Baca juga: Mencermati Karya Bakti TNI di Masjid Indrapuri: Menyentuh Sejarah Aceh Sebelum Aceh
Namun proses damai itu bukan berarti tanpa tantangan.
Dalam sejarah Kesultanan Peureulak, tercatat adanya perselisihan antara kelompok Syiah dan Sunni, terutama dalam perebutan tahta dan legitimasi keagamaan.
Beberapa raja awal dikabarkan cenderung Syiah, lalu digantikan oleh para raja yang bermazhab Sunni.
Ketegangan ini tidak meledak menjadi perang besar, tapi cukup untuk menunjukkan bahwa bahkan Islam yang datang secara damai pun tidak imun dari konflik internal.
Ini membuktikan bahwa penyebaran damai bukan berarti bebas masalah, tetapi perbedaan bisa dikelola dengan pendekatan sosial yang lebih dewasa dan terbuka.
Setelah Peureulak, estafet penyebaran Islam berlanjut ke Samudera Pasai, Malaka, Demak, dan seluruh penjuru kepulauan Nusantara.
Polanya nyaris serupa: Islam tidak menghancurkan budaya, tapi menyerap dan memperhalusnya.
Para wali, ulama, dan penyair memainkan peran besar dalam menerjemahkan Islam menjadi nilai lokal.
Islam yang berkembang di Peureulak dan Nusantara sejak awal menunjukkan karakteristik yang khas: lentur, toleran, dan sarat dengan nilai estetika budaya.
MSAKA21
sejarah Aceh
Sejarah Islam di Aceh
pojok humam hamid
humam hamid aceh
Serambi Indonesia
Serambinews
| Pembangunan 50 Kota Prioritas Nasional: Mengapa Kota-Kota di Aceh Terabaikan? |
|
|---|
| Utang Kereta Cepat” Whoosh” Cina: Akankah Prabowo Mengikuti Jejak Mahathir? |
|
|---|
| MSAKA21 : Kerajaan Peureulak: Paku Bumi Pertama Islam Nusantara - Bagian XIV |
|
|---|
| Meritokrasi dan Middle Income Trap: Anies, Weber, dan Kaisar Wu |
|
|---|
| Racikan Xi Jinping Untuk Cina Abad 21: Komunis, Konfucius, dan Sun Tzu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.