Pojok Humam Hamid

MSAKA21: Dakwah dan Penaklukan: Jejak Islam dari Peureulak ke Afrika Utara - Bagian XV

Wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, adalah ajang yang menjadi ladang ekspansi militer kekhalifahan awal Islam.

|
Editor: Zaenal
YouTube Serambinews
Prof Humam 

Kesultanan Peureulak berdiri pada 840 M, dianggap sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara.

Tapi kerajaan ini tidak lahir dari penaklukan, melainkan dari penerimaan.

Islam di sini diterima bukan karena ditakuti, tapi karena dirasakan manfaat dan kemuliaannya.

Para ulama dan sufi tidak menghapus budaya lokal, tapi merangkulnya.

Islam hadir sebagai tambahan nilai, bukan penghapus nilai.

Upacara lokal diberi makna baru, istilah-istilah Islam diadaptasi ke dalam bahasa setempat, dan simbol-simbol spiritual diperkenalkan secara lembut.

Baca juga: Mencermati Karya Bakti TNI di Masjid Indrapuri: Menyentuh Sejarah Aceh Sebelum Aceh

Namun proses damai itu bukan berarti tanpa tantangan.

Dalam sejarah Kesultanan Peureulak, tercatat adanya perselisihan antara kelompok Syiah dan Sunni, terutama dalam perebutan tahta dan legitimasi keagamaan.

Beberapa raja awal dikabarkan cenderung Syiah, lalu digantikan oleh para raja yang bermazhab Sunni.

Ketegangan ini tidak meledak menjadi perang besar, tapi cukup untuk menunjukkan bahwa bahkan Islam yang datang secara damai pun tidak imun dari konflik internal.

Ini membuktikan bahwa penyebaran damai bukan berarti bebas masalah, tetapi perbedaan bisa dikelola dengan pendekatan sosial yang lebih dewasa dan terbuka.

Setelah Peureulak, estafet penyebaran Islam berlanjut ke Samudera Pasai, Malaka, Demak, dan seluruh penjuru kepulauan Nusantara.

Polanya nyaris serupa: Islam tidak menghancurkan budaya, tapi menyerap dan memperhalusnya.

Para wali, ulama, dan penyair memainkan peran besar dalam menerjemahkan Islam menjadi nilai lokal.

Islam yang berkembang di Peureulak dan Nusantara sejak awal menunjukkan karakteristik yang khas: lentur, toleran, dan sarat dengan nilai estetika budaya.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved