Citizen Reporter
Duo Aceh Tracker Selesaikan Ekspedisi Pendakian Marathon 6 Gunung Pidie jaya
Said dan Sultan telah selesai melaksanakan jelajah pendakian 6 (enam) gunung secara marathon di Pegunungan Selatan Pidie Jaya.
Kondisi ini pula yang juga menyebabkan tim melakukan recovery. Selain itu, beberapa peralatan utama sebagai power supply juga mengalami masalah sehingga keputusan membatalkan upaya melanjutkan penjelajahan menuju ke 2 puncak terjauh segera diambil.
Meskipun hal ini sangat mengecewakan, namun saat ekspedisi gunung, ada keputusan-keputusan besar yang harus segera diambil atas dasar perhitungan-perhitungan objektif, rasional dan haruslah jauh dari sebatas ambisi atau obsesi. Penting untuk mengetahui kelemahan dan batas fisik yang dimiliki.
Teknis terapan ekspedisi pendakian gunung yang dilakukan Aceh Tracker dimulai dengan pemahaman tentang topografi kawasan sebelum menetapkan plot jalur perlintasan termasuk prospek sumber air.
Agar kebutuhan konsumsi air dapat selalu terpenuhi meskipun dalam skala minimum.
Hal ini penting karena tanpa kemampuan untuk mencukupi kebutuhan air berbasis teknik pelacakan sumber air berdasarkan karakter topografi kawasan, akan sangat menyulitkan pergerakan (jadi lambat, terbatas dsb) jika hanya mengandalkan pada stok air yang ada.
Dalam Ekspedisi Marathon Gunung Pidie Jaya ini, Aceh Tracker memastikan bahwa pada jalur dari kedua sisi, tidak kurang terdapat masing-masing 3-4 sumber air yang dapat ditelusuri meskipun dalam cuaca musim kering karena sumber air yang dideteksi Aceh Tracker adalah sumber air yang berasal dari mata air pangkal lembahan.
Baca juga: Dua Pendaki Lanjutkan Observasi Satwa Liar Pegunungan Tertinggi Aceh Timur, Ini Foto-fotonya
Dalam setiap ekspedisi yang Aceh Tracker gelar dengan melibatkan unsur eksternal sebagai personil, Pawang Ubiet selalu mempraktekkan bagaimana trik-teknik mendeteksi sumber air berbasis orientasi kenal medan atau refleksi Tracking Mode dalam Explore Search and Rescue (ESAR).
Berbeda dari ekspedisi-ekspedisi sebelumnya, pola jalur jelajah gunung yang dirancang Aceh Tracker kali ini adalah Siege Tactic atau bersifat mengelilingi atau memutari.
Jika sebelumnya terapan jalur pendakian Aceh Tracker identik naik dan turun (gunung) dari rute yang sama, maka dalam Ekspedisi Marathon Gunung Pidie Jaya 2025 ini naik dan turun melalui rute berbeda.
Perbedaan ini adalah untuk jalur naik melintasi lereng punggungan di sisi timur Krueng Ulim, sedangkan jalur turun adalah di sisi barat lembahan Krueng Ulim.
Praktis beberapa teknik khusus seperti tanam logistik atau Summits Attack tidak dapat diterapkan karena tim terus bergerak maju atau moving camp.
Tanam logistik adalah teknik menanam paket logistik di jalur saat pergi untuk dipergunakan saat kembali melintasi jalur yang sama.
Flora fauna yang ditemukan sepanjang trek lintasan antara lain Orang Utan, Rangkong (paling dominan), Beruk, Owa/siamang, (feces) Harimau Sumatera, (feces) Kambing Gunung dan lain-lain.
Jenis tumbuhan yang ditemukan antara lain Raflesia (yang sudah mati), jenis-jenis anggrek hutan, kantong semar, pohon pinus besar dan lain sebagainya.
Pawang memanfaatkan bongkahan getah pohon pinus yang ditemukan di jalur sebagai bahan bakar utama untuk (mancing) api kayu untuk memasak (nasi/bubur).
Sampah berbahaya di pengunungan
Aceh Tracker
pendaki gunung
Pidie Jaya
Ekspedisi Pendakian
Meurah Dua
Gampong Alue Sane
Aceh
Serambi Indonesia
Serambinews
| Jabal Uhud: Bukit Cinta, Syahid, dan Keabadian |
|
|---|
| Menikmati Aneka Kuliner di Ampang, Kuala Lumpur |
|
|---|
| Summer University 2025: Sepucuk Surat Musim Panas dari Rusia |
|
|---|
| WCN 2025 Seoul: Panggung Dunia Neurologi dan Pesona Kota Cerdas Asia Timur |
|
|---|
| Merajut Sejarah, Menyulam Masa Depan: 437 Tahun Kota Meulaboh dan Pekan Kebudayaan Aceh Barat |
|
|---|