KUPI BEUNGOH
Revolusi Penjara Menjadi Sebuah Pesantren: Fenomena Jeruji Lapas di Wilayah Aceh
Dari balik jeruji besi kini terdengar lantunan ayat suci Al-Qur’an, zikir, dan pengajian rutin yang diikuti para warga binaan.
Melalui pendekatan syariat Islam, beberapa Lapas di wilayah ini menjelma menjadi pesantren dengan sistem pengajian rutin, tahsin dan tahfiz Al-Qur’an, hingga pembinaan akhlak oleh para ustaz/teungku dari luar.
Baca juga: Imipas Peduli, Lapas Perempuan Sigli Sambangi dan Bantu Warga Kurang Mampu
Para napi bukan hanya menjalani masa hukuman, tapi juga masa “taubat” dan pendidikan rohani.
Kembali ke Esensi Pemasyarakatan
Transformasi lapas menjadi pesantren menghadirkan banyak dampak positif.
Pertama, suasana religius menurunkan potensi keributan dan meningkatkan ketertiban.
Kedua, para warga binaan memperoleh identitas baru sebagai pelajar agama, bukan sekadar pelanggar hukum.
Ketiga, ketika bebas mereka memiliki bekal spiritual dan moral yang dapat mencegah residivisme.
Sudah banyak contoh narapidana yang setelah bebas menjadi guru mengaji di kampung, imam di masjid, atau aktif dalam kegiatan sosial.
Dari tempat yang dulu dianggap kelam, justru lahir manusia-manusia yang tercerahkan.
Baca juga: Rehab Napi Narkoba, Lapas Blangpidie Bentuk KASEB, Rekrut WBP Sebagai Kader
Filosofi dasar lembaga pemasyarakatan adalah pembinaan, bukan pembalasan.
Namun, sering kali penjara justru menjadi tempat penderitaan yang menumpulkan nurani.
Di sinilah pendekatan keagamaan menemukan relevansinya.
Melalui sistem pesantren, pembinaan tidak hanya menyentuh fisik, tetapi juga jiwa.
Para narapidana diajak memahami kesalahan, menyesali perbuatan, dan memperbaiki diri dengan bekal agama.
Model ini sejalan dengan semangat pemasyarakatan modern yang berorientasi pada restorative justice yaitu mengembalikan pelaku ke dalam masyarakat sebagai manusia yang lebih baik.
kupi beungoh
revolusi penjara
Lapas jadi dayah
Lapas
Banda Aceh
Opini
Serambinews.com
Serambi Indonesia
| Pekan Kesadaran Antimikroba Sedunia, Apa Peran Dokter Hewan? |
|
|---|
| Ice Melon dari Aceh, Inovasi Medis Mendunia |
|
|---|
| Wahai Umat Islam: Mari Saling Peduli Menjaga Generasi Dari Bahaya HIV/AIDS Karena Zina dan LGBT |
|
|---|
| Retak Harmonisasi Kampus: Lemah Kebijakan Manajemen Konflik Perguruan Tinggi |
|
|---|
| Membaca Ulang “Semak Liar/Nipah”sebagai Masa Depan Ekonomi Hijau Aceh Barat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Dwi-Chandra-Pranata-SPsi-MSi.jpg)