Sering Isi BBM Campur Pertamax dan Pertalite, Bisa Bikin Performa Mesin Kendaraan Menurun
Perbedaan ini berdampak pada tenaga yang dihasilkan oleh mesin bakar. Simak penjelasan ahli berikut.
SERAMBINEWS.COM, SOLO - Mencampur Pertamax dan Pertalite kerap dilakukan oleh masyarakat untuk mengisi tangki kendaraan yang digunakan.
Mengingat keduanya sejenis, sama-sama bisa dipakai untuk mesin bensin.
Sebenarnya, Pertamax dan Pertalite merupakan jenis bensin yang diproduksi oleh Pertamina dengan banderol, karakter dan kualitas berbeda.
Pertamax memiliki angka oktan (RON) 92, sedikit lebih tinggi dibanding Pertalite yang bernilai RON 90.
Perbedaan ini berdampak pada tenaga yang dihasilkan oleh mesin bakar. Simak penjelasan ahli berikut.
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengatakan, pencampuran kedua jenis bahan bakar tersebut akan menghasilkan nilai oktan di tengah-tengah, yakni sekitar 91.
“Kalau dicampur 50 banding 50, jadi RON 91, keduanya tidak sesuai dengan standar masing-masing bensin. Akibatnya, kualitas pembakaran menurun dan performa mesin bisa terganggu. ” ucap Jayan kepada KOMPAS.com, belum lama ini.
Apabila pengendara biasanya memakai bensin Pertalite, performa mesin kendaraannya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, jika seorang pengendara biasanya menggunakan Pertamax untuk kendaraannya, bensin oplosan tersebut justru merugikan.
Baca juga: Update Harga BBM di Aceh Mulai 1 November 2025: Pertalite Tetap, Pertamax Dijual Segini
Ahli Konservasi Energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri, mengatakan Pertalite tidak mengandung zat aditif pembersih sementara Pertamax ada.
“Bila dicampur, maka formulasinya akan terganggu, dampaknya akan menghasilkan kerak karbon lebih banyak, ini mempengaruhi performa mesin bakar, maka dari itu tidak dianjurkan,” ucap Tri kepada KOMPAS.com, belum lama ini.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel spesialis Nissan - Honda Yogyakarta mengatakan, penurunan performa pada campuran Pertamax dan Pertalite akibat dari residu yang dihasilkan.
“Ruang bakar menjadi cepat kotor, Pertamax cenderung lebih bersih, sedangkan Pertalite lebih kotor, bila dicampur kerak karbonnya jadi lebih lengket dan susah dibersihkan, tapi lebih sedikit daripada Pertalite murni,” ucap Hardi kepada KOMPAS.com, Senin (17/11/2025).
Hardi mengatakan, data tersebut diperoleh dari pengamatan pada mobil-mobil modern yang melakukan perawatan rutin selama 6 bulan sekali di bengkelnya.
“Kami menyarankan selalu pakai bensin sesuai anjuran pabrikan, minimal RON 92, bila di bawahnya, termasuk dicampur, maka berpotensi performa menurun, seperti ngelitik dan ruang bakar cepat kotor,” ucap Hardi.
Baca juga: VIDEO - Bahlil Buka Suara Terkait Motor Rusak Akibat Pertalite Bermasalah
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Cek-SPBU-03.jpg)