Kajian Islam

Takut Durhaka? Buya Yahya Beberkan Bahaya Mengeluh Saat Merawat Orang Tua Sakit

“Lelah itu pada jasadmu. Tapi kalau engkau mengeluh, itu tanda tidak terima dengan apa yang engkau lakukan,” ujarnya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Nurul Hayati
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
Buya Yahya saat menyampaikan tausyiah tentang pentingnya ikhlas dalam merawat orang tua yang sudah lanjut usia. 

Perilaku seperti ini, kata Buya, tidak akan mendatangkan keberkahan hidup.

Dalam kajian tersebut, Buya Yahya mengisahkan cerita yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar. Seorang anak muda menggendong ibunya untuk thawaf dan sa’i karena sang ibu tak bisa berjalan. Merah lehernya karena beratnya beban yang ia pikul.

Ketika bertanya apakah pengabdian itu sudah cukup membalas jasa ibunya, Abdullah bin Umar menjawab tegas:

“Tidak ada apa-apanya dibanding sesaat ibumu melahirkanmu. Ibumu mempertaruhkan nyawa. Engkau menggendong tanpa taruhan nyawa.”

Menurut Buya Yahya, inilah bukti bahwa pengorbanan orang tua tidak bisa dibalas dengan apa pun.

Ia juga menegaskan perbedaan besar antara cinta seorang ibu saat menggendong anak, dan perasaan sebagian anak ketika menggendong orang tua.

“Ibu menggendong anak sambil berharap anaknya tumbuh kuat. Tapi banyak anak menggendong ibunya sambil dalam hati berkata: kapan ibuku mati? Karena merasa repot,” ujar Buya.

Buya Yahya menegaskan bahwa tidak akan ada kebahagiaan sejati bagi anak yang menyakiti atau mengecewakan orang tuanya.

“Jika engkau tidak bisa lega saat mengabdi kepada ibu dan ayahmu, hati-hati. Tidak ada kebahagiaan bagi orang yang menyakiti orang tuanya,” jelasnya.

Buya juga menyinggung anak-anak yang berubah setelah sukses atau menikah, hingga lebih mementingkan teman dibandingkan ibundanya sendiri.

“Mau ke mana orang semacam ini? Tidak akan beruntung,” tegas Buya.

(Serambinews.com/Firdha)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved