Kupi Beungoh

Miliki Dana Otsus, Aceh Tetap Juara 1 Miskin, Kenapa?

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, pada bulan Maret 2018 merilis jumlah penduduk miskin di Aceh bertambah 10 ribu jiwa

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Hand Over
Isni Radifa Ramli, Mahasiswa Jurusan PMI Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry. 

Oleh: Isni Radifa Ramli*)

KATA berita, setiap tahun uang Aceh “bocor” dan mengalir ke provinsi tetangga.

Pada tahun 2017 sekitar Rp 35 triliun dana Aceh dibelanjakan ke Sumatera Utara.

Ini bermakna, secara tidak langsung Aceh ikut membangun “negeri orang”, bukan membangun dirinya sendiri.

Sebagian dana yang mengalir ke itu bersumber dana Otonomi Khusus (Otsus) yang jatuh ke tangan rekanan melaui aneka proyek APBA/APBK.

Sebagian lagi adalah uang masyarakat yang gemar berbelanja ke Medan karena faktor lebih murah, sambil mencari hiburan, dan aneka alasan lainnya.

Baca: Tiap Tahun Rp 35 Triliun Uang Aceh ‘Bocor’ ke Luar

Baca: Kebocoran Ekonomi Aceh, Seriuskah?

Menurut Undang-undang Pemerintahan Aceh, dana Otsus sebagaimana dimaksud dalam pasal 179 ayat (2), merupakan penerimaan pemerintah Aceh yang ditujukan untuk membiayai pembangunan, terutama pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, pengentasan kemiskinan, serta pendanaan pendidikan, sosial, dan kesehatan.

Oleh sebab itu, sejatinya dana Otsus memiliki pengaruh besar dalam pengentasan kemiskinan di seluruh wilayah Aceh.

Akan tetapi, harapan itu tidak terwujud walau dana Otsus sudah mengalir selama 11 tahun, sejak tahun 2008.

Sekarang kita saksikan bersama, banyak sekali orang miskin di Aceh.

Pada tahun 2018 angka kemiskinan Aceh masih berada pada 16,9 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, pada bulan Maret 2018 merilis jumlah penduduk miskin di Aceh bertambah 10 ribu jiwa, dari 829 ribu jiwa pada bulan September 2017 lalu meningkat menjadi 839 ribu jiwa. (Lihat Tabloid Tabangun Aceh, edisi November 2018)

Dengan angka kemiskinan sebesar itu Aceh menempati juara pertama termiskin di Sumatera dan juara keenam di seluruh Indonesia. Duh!

Miskin dan Faqir

Ada dua istilah yang sangat familiar di kalangan masyarakat tentang orang yang tidak mampu dalam bidang ekonomi, yaitu fakir dan miskin.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved