Nek Rayeuk Minta Turunkan Baliho Caleg dan Capres yang tak Didukung PA, tapi Pakai Logo PA
Ketua KPA Wilayah Lhok Tapaktuan, Nek Rayek meminta para Caleg dari luar PA dan Timses Capres Jokowi-Ma’ruf menurunkan spanduk yang memakai logo PA.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Lhok Tapaktuan, Tgk Mukhlis alias Nek Rayek meminta para calon anggota legislatif (Caleg) dari luar Partai Aceh (PA) dan Timses Capres Jokowi-Ma’ruf Amin yang membubuhkan lambang PA di baliho dan spanduk, untuk segera menurunkannya.
"Kami meminta spanduk dan baliho Capres dan Caleg partai lain yang membubuhkan Lambang PA supaya diturunkan atau dihapus gambar logonya, sesuai imbauan Ketua DPP-PA, H Muzakir Manaf," kata Nek Rayek kepada Serambinews.com, Jumat (22/2/2019).
Imbauan Nek Rayek ini sejalan dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA), Muzakir Manaf alias Mualem beberapa waktu lalu.
Mualem menegaskan, Partai Aceh (PA) hanya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden pada Pemilu 2019.
"Partai Aceh pusat menegaskan hanya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2023," tegas Mualem, Senin (18/2/2019) di Banda Aceh.
Baca: Mualem: Tertibkan Logo Partai Aceh di Baliho Capres Selain Prabowo-Sandi
Baca: KPPA Aceh Selatan akan Dikukuhkan, Mualem dan Sejumlah Mantan Elite GAM Dijadwalkan Hadir
Baca: Mualem: Itu Sikap Pribadi Abu Razak
Baca: Kenang Mendiang Panglima GAM Abdullah Syafiie, KPA Pijay Santuni 2.124 Anak Yatim
Demikian juga dengan DPW PA Aceh Selatan dan KPA Lhok Tapaktuan. Mereka mengatakan akan melaksanakan sepenuhnya instruksi Mualem selaku Pimpinan Pusat dalam pemenangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan Caleg dari Partai Aceh.
"Kami tunduk dan patuh pada instruksi komando, demikian juga dengan dukungan untuk Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno," pungkas Nek Rayeuk.
Sebelumnya, pihak PKA Pidie juga berencana menurunkan spanduk dan baliho Capres Jokowi-Ma'ruf Amin yang dinilai memasang simbol PA, yakni garis putih-hitam yang identik dengan bendera Partai Aceh.
Baca: KPA Pidie Akan Tertibkan Baliho Jokowi
Baca: Madon Terpilih Menjadi Ketua KPA Pidie, Begini Sistem Pemilihannya
Baca: Wakil Panglima KPA Langkat Meninggal di Aceh Utara, Begini Kondisinya Enam Bulan Terakhir
Namun menurut Muhammad MTA, Jubir Sekber Jokowi-Ma'ruf Amin Aceh, kepada Serambinews.com, Kamis (21/2/2019) mengatakan, garis putih dan hitam yang dibubuhkan pada baliho Jokowi-Ma'ruf itu bukanlah logo PA.
"(Garis putih-hitam) Itu bukan representasi PA, tapi representasi barisan perjuangan GAM. Menggunakan les putih-hitam itu sebagai penegasan bahwa dalam barisan pemenangan Jokowi-Ma’ruf ada kami dari barisan perjuangan GAM," kata MTA.
Dia menegaskan, tidak ada pemakaian simbol PA pada atribut Jokowi-Ma’ruf.
"Jadi jangan pernah mengganggu atribut APK Jokowi-Ma’ruf, terutama yang dikeluarkan oleh Sekber Jokowi-Ma’ruf Aceh," tegasnya.
Baca: Terkait Rencana Penertiban APK Jokowi, Sekber Aceh: Garis Putih-Hitam Itu Logo GAM, Bukan Logo PA
Baca: Wajahnya di Spanduk Ditutup Stiker Caleg PSI, Politisi PDIP Masinton Pasaribu Geram
Baca: UPDATE survei Elektabilitas Jokowi vs Prabowo Setelah Debat Ke-2 Capres, Jumat 22 Februari 2019
Kepada semua Timses Jokowi-Ma’ruf seluruh Aceh, ia juga diharapkan, agar mengambil tindakan tegas apabila ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu atribut Jokowi-Ma’ruf.
"Dan kepada pihak yang merasa keberatan, agar mengambil langkah hukum dengan melaporkan keberatannya kepada Panwas, karena penertiban itu wewenang mereka,” sarannya.
“Karena tindakan di luar kewenangan dan tidak sesuai aturan hukum, akan berpotensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," tandas Muhammad MTA.(*)