Mengenang Tsunami
Akhirnya Istri Pamanku Ketemu Juga
Allah masih melindunginya, bunda dibawa ombak sampai kelaut di tengah laut bunda sempat ditolong oleh marinir yang menjaga kapal perang
Selasa, 28 Desember 2004
Cecek baru ingat dengan kekasihnya yang sekarang sudah menjadi istrinya. Bunda istri Cecek Amar adalah orang Sabang hari ke tiga bencana tsunami bantuan pun telah datang, sebagian mayat-mayat pun sudah dievakuasi walaupun dengan kondisi alam yang belum bersahabat.
Cecek menelepon aku dengan telepon siaga yang disediakan oleh para relawan, dengan menangis dia mengatakan bunda lilis (istrinya sekarang) sudah meninggal.. aku mencoba untuk menenangkannya jangan menangis, kita yang selamat mendoakannya agar Allah melindunginya. Kalo masih jodoh Allah masih mempertemukan kita. Keberadaan bunda Lilis waktu itu di Lanjabat, nginap di rumah temannya, Cecek mendatangi rumah teman bunda tersebut di mana bunda menginap, namun sesampainya di sana, tidak ada rumah satupun habis disapu ombak.
Astaghfirullah cecek terus-terus beristighfar. Menangis karena istrinya tersebut pasti telah tiada, mencoba untuk melihat mayat-mayat yang telah diletakkan di pinggir jalan tapi tak ada satu pun yang mirip dengan bunda. Firasat ku sendiri merasa kalau bunda masih hidup dan ada yang menyelamatkannya.
Ternyata benar, bunda pada saat ombak datang bunda langsung berenang, sebenarnya bunda ga ada keahlian berenang.. Allah masih melindunginya, bunda dibawa ombak sampai kelaut di tengah laut bunda sempat ditolong oleh marinir yang menjaga kapal perang, dengan keadaan baju sobek dan lengan terluka, akhirnya bunda tertolong, para marinir tidak tahu kalau terjadi tsunami di Banda Aceh, karena posisi kapal perang berada di tengah laut para marinir langsung membawa bunda kembali ke Sabang bersama orang tuanya.
Di samping itu Cecek yang tadinya telah memvonis bunda telah meninggal, Cecek langsung ke Sabang dan bertemu dengan keluarga bunda, tanpa ada basa-basi Cecek langsung bilang kalau Lilis udah tidak ada, tapi keluarga Cengatakan Lilis sehat.
Percaya gak percaya Cecek langsung bertemu bunda di rumah sakit. Alhamdulillah Cecek senang sekali, dan pada awal Januari tepatnya tanggal 1 Januari 2006 lalu Cecek menikahi bunda, sekarang telah di karuniai 2 orang anak.
Alhamdulillah tak henti untuk bersyukur padamu ya Rabbi…
Beurawe, 24 December 2011
Farah Mouriza. Mahasiswa FKIP Ekonomi Unsyiah