Sidang DOKA
Jadi Terdakwa di Sidang Tipikor, Irwandi Yusuf Usul Majelis Hakim Sediakan Kopi Gayo
Majelis hakim berupaya mengendalikan situasi dan seluruhnya diminta tetap menjaga marwah persidangan.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
"Anggaran yang dialokasan melalui Dispora sebesar Rp 10 miliar dari APBA dan Rp 2,7 miliar dari BPKS," jelas Darmansyah.
Dia jelaskan, dari jumlah itu yang sudah dibayarkan kepada Steffy Burase Rp 375 juta untuk kebutuhan promosi pada acara car free day di Jakarta pada 1 April 2018.
"Masih ada Rp 500 juta lebih lagi yang ditagih oleh tim Aceh Marathon ke Dispora, tapi waktu itu belum kita bayarkan karena persyaratan administrasinya belum lengkap. Sampai sekarang tagihan itu juga belum sempat dibayarkan," aku Darmansyah.
Baca: DPRA Setujui APBA 2019, Aceh Marathon Ditolak
Baca: Pemerintah Aceh Pasti Sulit Jelaskan Soal Aceh Marathon
Menjawab pertanyaan majelis hakim, kenapa program Aceh Marathon tak jadi dilaksanakan, Darmansyah menjelaskan, karena pengadaan medali, baju, dan perlengkapan lainnya yang ditangani Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) gagal tender.
Pada bagian lain kesaksiannya, Darmansyah juga mengatakan bahwa dirinya tak pernah dimintai fee oleh Gubernur Irwandi dan tidak pernah juga mengarahkan perusahaan tertentu untuk mendapat proyek Aceh Marathon.
"Ibu Steffy juga tidak pernah datang minta proyek dan membawa-bawa nama Gubernur Irwandi," ujar Darmansyah.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum Setda Aceh, Dr Amrizal J Prang mengaku tidak banyak tahu tentang kegiatan Aceh Marathon.
Soalnya, Dosen Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh ini dilantik sebagai Kepala Biro Hukum pada bulan Mei 2018.
Dikunjungi Elite NasDem
Sementara itu, elite Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Aceh, secara khusus menemui Irwandi Yusuf di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (17/12).
Jajaran elite NasDem yang kemarin datang menjenguk adalah Ketua NasDem Aceh, Zaini Djalil, Sekretaris T Banta Syahrizal, Wakil Ketua TAF Haikal, Fauzan Alia, Aswin Siria, dan Rizal Fahlevi.
"Kami memang sengaja datang bertemu Gubernur Irwandi. Khusus menjenguk. Silaturahmi," kata Zaini Djalil.
TAF Haikal mengatakan, pada saat pencalonan Irwandi-Nova Iriansyah sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, NasDem tidak dalam posisi partai pengusung.
"Kami waktu itu bahkan lawan. Tapi ketika sudah terpilih kami harus mendukung, sebab itulah pilihan rakyat Aceh," kata TAF Haikal.
Gubernur Irwandi Yusuf merasa senang mendapat kunjungan silaturahmi para elite NasDem Aceh. "Terima kasih sudah datang," kata Ketua DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA).
Pada saat yang sama juga hadir menyaksikan jalannya persidangan Wakil Ketua DPRK Bireuen, Drs M Arif Andepa.
Ini adalah kehadirannya yang ketiga kali dari empat persidangan.
"Saya datang lagi memberi dukungan moral. Sebagai sahabat, saya wajib men-support Bang Wandi," kata Arif tentang kehadirannya di Gedung Tipikor.
Selain itu, hadir juga Teuku Said Mustafa, mantan pejabat teras Aceh, Mawardi Ismail, dan sejumlah kolega Irwandi lainnya. Sidang dilanjutkan 7 Januari 2017.