Mawardi Ali Sebut Ada Lobi Terselubung dalam Pengangkatan Ketua Definitif PAN Aceh
Muncul spekulasi aksi penyegelan kantor ini terkait dengan keberadaan PAN di dalam Koalisi Aceh Bermartabat (KAB) yang digagas oleh Muzakir Manaf.
Penulis: Subur Dani | Editor: Zaenal
Sebelumnya diberitakan, di tengah isu terbentuknya Koalisi Aceh Bermartabat (KAB) jilid II di DPRA, tercium aroma perpecahan di internal Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Aceh yang berbeda merespons koalisi tersebut.
Antara sesama pengurus, ternyata tidak satu pandangan dengan koalisi ini.
Plt Ketua DPW PAN Aceh, T Hasbullah HD sudah sepakat bergabung dalam KAB jilid II ini, bahkan ia hadir dalam rapat bersama lintas parpol yang tergabung dalam KAB beberapa hari lalu.
Namun belakangan, anggota DPRA dari Frksi PAN di DPRA, Asrizal Asnawi justru mengatakan PAN belum membahas perihal koalisi mereka di DPRA.

Sampai hari ini PAN belum membahas perihal koalisi di rapat harian DPW PAN Aceh, ke mana dan dengan siapa PAN berkoalisi di parlemen 2019.
"Ini perlu disampaikan, mengingat banyak kader dan simpatisan PAN di bawah yang menanyakan hal ini kepada kami sebagai pengurus," kata Asrizal kepada yang juga Ketua Bapilu PAN Aceh kepada Serambi, baru-baru ini.
Asrizal mengatakan itu, menyusul berita Serambi berjudul 'PA dan PNA Bersatu' yang di dalamnya juga tersebut tujuh parpol sepakat dengan KAB jilid II, salah satunya PAN.
Baca: PA dan PNA Bersatu di DPRA
Baca: PA dan PNA Bersatu, Mimpi Irwandi yang Terwujudkan?
Asrizal mengatakan, di internal PAN, semua hasil keputusan yang diambil melalui proses mekanisme partai sesuai AD/ART. "Seperti tahun 2014 koalisi dibicarakan alot di DPW PAN sehingga memutuskan untuk bersama teman-teman partai lain untuk membentuk KAB jilid I," katanya.
Demikian juga perihal dukungan untuk Pilkada 2017, saat itu pengurus tetap istikamah mendukung pasangan Mualem-TA Khalid karena sudah diputuskan di rapat harian walau harus berbeda dengan DPP yang merestui dan mendukung Tarmizi Karim kala itu.
"Dalam mekanisme PAN, tidak bisa satu orang menentukan arah kebijakan ke mana PAN akan koalisi. PAN sangat nyaman di KAB jilid I, dengan mitra-mitra partai yang lama, namun komposisi sekarang kan sudah berbeda, ada PNA dan SIRA yang bergabung sehingga pembicraan di internal partai harus lebih serius," demikian Asrizal.(*)