Tanggapi Teror Terhadap Wartawan di Agara, Nasir Djamil : Polisi Jangan Kalah Sama Preman

Kasus teror terhadap jurnalis berupa dugaan pembakaran rumah wartawan Harian Serambi Indonesia dan Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh....

Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Anggota DPR-RI asal Aceh, M Nasir Djamil SAg MSi 

Nasir Djamil juga meyakini peristiwa yang terjadi di Aceh Tenggara merupakan teror. Nah, karena itu jika ini tak juga terungkap ke depannya bukan hanya rumah wartawan yang dibuat seperti ini tapi siapapun dapat melakukan aksi serupa.

Dua Penyair Aceh, Mustafa Ismail dan Pilo Poly Jadi Penggerak Festival Sastra Bengkulu

Dua Pejabat Eselon II Mengundurkan Diri dari Lelang Jabatan

Tak Sesuai Fungsinya, ‎Dinas Perhubungan Bongkar Pasang Traffic Light di Kota Kualasimpang

Kasus ini pun mirip seperti kasus jaman konflik Aceh di mana teror didalihkan Orang Tidak Dikenal (OTK).

“Masa OTK-OTK terus, kapan terungkap Ini kredibilitas Kapolres Aceh Tenggara, kredibel tidak dia menangani kasus ini. Apalagi ada dugaan teror ini direncanakan mau menghabisi sekeluarga. Ini serius, jangan dianggap remeh. Jangan sampai mereka berpikir tidak dipantau ,” pungkas Nasir Djamil.

Sebelumnya, anggota DPR RI lain di Komisi III lainnya yakni Muslim Ayub juga menanggapi teror yang menimpa wartawan Harian Serambi Indonesia dan kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Aceh Tenggara dengan cara pembakaran pekan lalu.

“Kasus ini jangan dianggap enteng, bukan main-main, ini kasus nasional jadi kami minta Polda Aceh dibackup Bareskrim Polri mengambil alih penyelidikan kasus ini,” tegas Muslim Ayub kepada Serambinews.com, Rabu (7/8/2019).

Mahasiswa Tuntut Polisi Jangan Tutupi Kasus Pelecehan Seksual yang Diduga Oknum Pejabat Aceh Jaya

Warga Antusias Ikuti Bursa Inovasi Desa Kecamatan Pulo Aceh

Wakil Rektor III Unsyiah Buka Kajuraan Catur Internasional Unsyiah, Ini Nomor Yang Dipertandingkan

Muslim Ayub sendiri mengaku sudah menghubungi Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis agar memantau kasus tersebut.

Dikatakan, peristiwa terbakarnya rumah wartawan serta upaya percobaan pembakaran kantor PWI di Aceh Tenggara merupakan teror untuk membungkam kebebasan pers di Tanah Sepakat Segenep itu.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga mengataka jika teror ini bukan hal spele atau main-main. Betapa tidak, pembakaran yang dilakukan pertanda ingin menghabisi sekeluarga.

Muslim pun meyakini apa yang terjadi terhadap rumah wartawan Serambi Indonesia maupun kantor PWI teror atau sabotase sehingga polisi harus segera mengungkap pelaku dan dalangnya.

“Jangan dianggap main-main lo ini. Kasus ini besar dan nasional karena yang mau dihabisi itu satu keluarga, polisi harus segera mengungkap. Mestinya ada target kapan ini terungkap. Sekarang sudah hampir sepuluh hari,” ujar Muslim

Dalam masalah ini, Muslim dan rekannya di DPR RI menyatakan akan mengawal dan meminta Polda Aceh turun tagan mengambil alih kasus yang terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara. Jika dalam sepekan ke depan belum juga ada perkembangan penyelidikan, Kapolda Aceh, lanjut Muslim harus mengambil alih kasusnya dan dibackup Bareskrim Polri.

Jika tidak, maka kasus serupa bakal terjadi dikemudian hari dan tentunya sangat tidak diinginkan. (*)

 Dua PA dan LPI Ummul Aiman Pijay Terima Bantuan Sembako dari Bank Aceh

Bahrul Jamil Buka Bursa Inovasi Desa di Tiga Kecamatan Aceh Besar

 

Tidak Ada Petugas yang Melayani, Seorang Pasien Meninggal Dunia di Teras Puskesmas Salang Simeulue

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved