Pria yang Menikahi Mahluk Halus Suka Kopi Gayo dan Bako Ijo

Disapa Mbah Kodok. Lengkapnya Kodok Ibnu Sukodok. Usianya 69 tahun. Tubuhnya ceking. Rambut putih dan mengenakan topi...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Pertunjukan Ekspedisi Kopi Gayo Trans Sumatra-Jawa di The Atjeh Connection Jakarta, Jumat (23/8/2019) 

Pria yang Menikahi Mahluk Halus Suka Kopi Gayo dan Bako Ijo

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS COM, JAKARTA - Disapa Mbah Kodok. Lengkapnya Kodok Ibnu Sukodok. Usianya 69 tahun. Tubuhnya ceking. Rambut putih dan mengenakan topi. 

Dialah laki-laki yang menikah dengan mahluk halus, seorang peri bernama Roro Setyowati. Pernikahan tak lazim itu dilakukan secara besar-besaran menggunakan adat Jawa di Ngawi Jawa Timur. Pernikahan itu sempat heboh dan viral di media sosial.

Sampai sekarangpun, pernikahan Mbah Kodok dengan Peri Roro Setyawati terus diingat orang sebagai peristiwa yang mengguncangkan.

Aslinya ia bernama Purwoto Mangun Baskoro. Seniman berat di Solo. Aktor teater, musikus, dan perupa. Semua dijalaninya secara otodidak.

Sejak SD Bercita-cita Menjadi Dewan, Mimpi Hasan Mashuri Kini Terwujud

Pemerintah Aceh Dukung Percepatan Pembangunan Aceh Singkil Sektor Pariwisata

Tujuh Parpol di Aceh Tengah Deklarasikan Koalisi Maju Bersama

"Aku tak ingin jadi jalan raya yang macet dan polusi. Aku ingin jadi rel kereta, punya jalannya sendir,i" katanya mengenai filosofi kehidupannya. Pernah bergabung dengan Bengkel Teater Rendra sebagai anggota angkatan III. Ia sampai kini menempati salah satu ruangan di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah, Jalan Ir. Sutami.

"Saya suka kopi Gayo dan bako ijo atau tembakau ijo," kata Mbah Kodok dalam percakapan dengan serambinews.com yang berlangsung dini hari di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah,  Sabtu(31/8/2019)

Mbah Kodok hadir menyaksikan dua pertunjukan Ekspedisi seni kopi Gayo di Taman Binatang Jurug dan Balaikota Solo.

"Saya menikmati kesenian seperti ini, gembira dan mengalir," katanya sambil menikmati beberapa cangkir kopi Gayo dan tembakau ijo yang dibawa dari Aceh Tengah.

Mbah Kodok awalnya mengaku takut saat diminta menikah dengan peri oleh Bramantyo Prijosusilo, seniman dan kawan karibnya.

Truk Terjun ke Sungai Bersama Ambruknya Jembatan di Arongan Lambalek Aceh Barat

Satpol PP Abdya Razia Muge Ikan Keliling, Ini Tujuannya

Jaksa Jawab Keberatan Terdakwa Darmili terkait Kasus Korupsi PDKS

Tapi suatu malam, ia bermimpi bertemu seorang perempuan yang memintanya membersihkan sendang atau sumber mata air di Alas Ketonggo dan berbagai nasihat lainnya.

Sebelumnya ia, memang datang ke hutan Katonggo. Waktu itu ia ingin buang air besar. Kebetulan di sana  ada sungai. Lalu buang hajat begitu saja.

Tak lama berselang ia bermimpi didatangi perempuan mengenakan pakaian Jawa memberinya petuah dan nasihat agar tidak merusak sumber mata air di hutan. 

"Pertemuan hanya melalui mimpi begitu," kata Mbah Kodok, sampai akhirnya dia memutuskan menikahi sang mahluk halus dbernama  Roro Setyowati itu tadi.

Perosesi pernikahan berlangsung pada  Oktober 2018, di kediaman Bramantyo. Dilakukan secara adat Jawa, lengkap dengan proses siraman dan sebagainya. Hanya saja saat duduk di pelaminan, cuma Mbah Kodok yang tampak. Pengantin wanita tak kelihatan. Di pelaminan  diletakkan sanggul, kain, dan sendal hitam. Pernikahan itu dihadiri lebih dari 1000 orang, dijaga 30 polisi, 20 satpol PP dan 15 Banser. 

Video pernikahan Mbah Kodok dan peri Roro Setyowati ditonton oleh 1,6 orang. "Tapi saya tak dapat satu rupiah pun dari video yang viral itu," katanya sambil tertawa lepas.

25 Anggota DPRK Langsa 2019-2024 Ucapkan Sumpah, 9 Wajah Baru dan 16 Wajah Lama

Seusai Dilantik, Anggota DPRK Langsa Didemo, Ini Tuntutan Aktivis HMI

Sejak pernikahannya dengan sang peri, kawasan Alas Katonggo Paron Ngawi terpelihara dengan baik. Hutannya lestari dan  dirawat warga.

"Saya ingin bertemu bupati minta dibangunkan balai warga  di sana, sebagai pusat kesenian warga. Dan menggalakkan penanaman pohon di hutan sekitar guna menjaga alam tetap lestari dan menyediakan sumber air bagi warga," kata Mbah Kodok yang berhasrat datang ke Aceh menjenguk Serambi Mekkah. Ia mengaku punya keponakan di Aceh Utara.(*)

Insiden Pembakaran Polsek Bendahara Aceh Tamiang, Tiga Oknum Polisi Dituntut 10 Bulan Penjara

Baru Selesai Disumpah, Anggota DPRK Bireuen juga Didemo

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved