Berita Subulussalam

Pemko Subulussalam Siap Jadi Kota Santri dan Bentuk Dinas Dayah, Begini Tulisan di Gapura

Untuk mewujudkan program ini, Affan Bintang bahkan menyatakan komitmennya ke depan untuk membangun gapura sebagai Kota Santri.

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Serambi
WALI KOTA Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE, saat memaparkan programnya dihadapan Manajer Newsroom Harian Serambi Indonesia, Bukhari M Ali, Manajer Percetakan Komersial Firdaus D, dan Asisten Manajer Iklan, Kurniadi Hasan, Rabu (4/9/2019) di ruang kerja Wali Kota Subulussalam. (SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN) 

Untuk mewujudkan program ini, Affan Bintang bahkan menyatakan komitmennya ke depan untuk membangun gapura sebagai Kota Santri.

Pemko Subulussalam Siap Jadi Kota Santri dan Bentuk Dinas Dayah, Begini Tulisan di Gapura 

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam mendukung program pendidikan dayah atau pondok pesantren karena dinilai sebagai cikal bakal pembentuk karakter dan pondasi pertahanan syariat Islam.

Hal itu disampaikan Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE kepada Serambinews.com, Rabu (4/9/2019) saat silaturahmi dengan manajemen Harian Serambi Grup di ruang kerjanya.

Untuk mewujudkan program ini, Affan Bintang bahkan menyatakan komitmennya ke depan untuk membangun gapura sebagai Kota Santri.

Selain itu, Affan Bintang juga berupaya melahirkan lembaga yang menangani dayah secara mandiri berupa dinas atau badan.

“Kita ingin jadikan Subulussalam sebagai Kota Santri, ini kita kampanyekan dengan membangun gapuranya,” ujar Affan Bintang. 

Baca: Ustad H Masrul Aidi Lc Isi Ceramah Dalam Tabligh Akbar 1 Muharram di Aceh Selatan

Baca: Gubernur Maluku Nyatakan Perang, Menteri Susi Siap Kirim Utusan Temui Murad Ismail

Baca: Sembilan Partai Politik di DPRK Pidie Jaya Bergabung Bentuk Empat Fraksi

Sebelumnya, Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Subulussalam menyampaikan bahwa belakangan ini ada tren di mana masyarakat di sana mulai berbondong-bondong memasukan anaknya ke dayah atau pondok pesantren.

"Dalam beberapa tahun terakhir ini, Pesantren/Dayah di Kota Subulussalam mulai digandrungi warga, jadi harus ada program lanjutan untuk para santri setelah mondok di dayah," kata Ketua MPD Subulussalam, Jaminuddin kepada Serambinews.com.

 Jaminuddin menjelaskan jika selama ini ada kesan jika dayah atau pesantren hanya sebagai tempat 'pembuangan' anak nakal, kini berubah.

Belakangan ini dayah justru jadi pilihan pertama warga untuk menitipkan anaknya selepas menyelesaikan pendidikan dasar.

Ini karena dayah sudah mulai bertranspormasi dengan kemajuan dan membuat fasilitas menyamai umum.

Kecuali itu, trend baru masyarakat khususnya di Subulussalam, menurut Jaminuddin yakni memasukan anaknya untuk belajar hafiz.

Pendidikan tahfiz menjadi primadona masyarakat sehingga berbondong-bondong memasukan anaknya ke lembaga yang memiliki program terkait.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved