Demo di Kendari Berujung Rusuh, Mahasiswa Tewas Tertembak di Dada, 15 Orang Terluka
"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak..."
SERAMBINEWS.COM - Selain menewaskan seorang mahasiswa dari Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, demo berujung kerusuhan di depan gedung DPRD Sultra juga menyebabkan 15 orang terluka.
Korban luka berasal dari 11 mahasiswa, 1 staf DPRD, dan 3 anggota kepolisian.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, saat ini masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya korban.
"Anggota tidak pakai peluru tajam, peluru karet, maupun peluru hampa dalam pengamanan aksi hari ini. Untuk cari penyebab korban meninggal dunia masih kita tunggu hasil otopsi di RS Kendari," kata Harry kepada sejumlah awak media di sekitar gedung DPRD Sultra.
Baca: Pria Ini Dikubur Lima Hari Lima Malam, Ini yang Dirasakannya Selama dalam Kuburan
Selain itu ada beberapa fasilitas yang dibakar, seperti gedung DPRD dan motor.
Sebelumnya diberitakan, aksi demo mahasiswa menolak UU KPK dan sejumlah RUU yang dianggap bermasalah di depan gedung DPRD Sultra, berujung kerusuhan, Kamis siang.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, saat itu mahasiswa sedang berdemo mulai pukul 11.30 WITA.
Polisi mengawal Ketua DPRD Provinsi Sultra bersama anggota DPRD lain menemui mahasiswa.
Baca: Dandim Abdya Jenguk 2 Penderita Gangguan Jiwa Dipasung, Satu Orang Tolak Dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa
Ketua DPRD Sultra minta perwakilan mahasiswa untuk melakukan audensi.
Sebagian mahasiswa sempat menyepakati hal itu.
Namun, tak berapa lama massa terbelah. Ada yang berupaya masuk ke dalam gedung DPRD.
Kericuhan kemudian sempat terjadi. Namun, sekitar pukul 15.30 WITA dari kerumunan massa, diketahui ada mahasiswa yang terluka.
Mahasiswa itu dibawa ke Rumah Sakit Korem yang paling dekat denga DPRD Sultra untuk mendapat perawatan.
"Pada saat dibawa dan sudah berada di korem dan dilakukan tindakan medis dokter korem, (mahasiswa ) sudah meninggal," ujar Harry.
Baca: Seorang Ayah Tega Hamili Anak Tirinya Dalam Barak Perusahaan di Nagan Raya, Kini Hamil 7 Bulan
Korban tewas bernama Immawan Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara.
Randy tewas karena luka tembak di dada
Immawan Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo ( UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara, tewas karena luka tembak di dada saat demo di gedung DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (26/9/2019).
"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata dokter Yudi Ashari yang menangani korban di Rumah Sakit Ismoyo Kendari, Kamis malam.
Yudi mengatakan, untuk memastikan jenis peluru yang menewaskan Randy, tim dokter masih menunggu hasil otopsi.
Baca: Demo Mahasiswa di Aceh Barat, Polisi Amankan Dua Orang Diduga Provokator Kericuhan
Dokter Yudi menjelaskan, peluru tidak mengenai organ vital, tapi udara yang masuk ke dalam rongga dada tidak bisa keluar atau menekan ke dalam.
"Udara terjebak di dalam rongga dada atau nemotorax, sehingga menyebabkan korban meninggal dunia," ujar Yudi.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, dalam pengamanan aksi unjuk rasa mahasiswa di gedung DPRD Sultra, pihaknya membekali anggota dengan tameng, tongkat, water canon dan gas air mata.
"Anggota tidak pakai peluru tajam, peluru karet maupun peluru hampa dalam pengamanan aksi hari ini. Untuk cari penyebab korban meninggal dunia masih kita tunggu hasil otopsi di RS Kendari," kata Harry kepada sejumlah awak media di sekitar gedung DPRD Sultra.
Baca: Polsek Ulee Kareng Tangkap Pencuri HP, Beraksi saat Korban Sedang Transfer Uang
Saat Amankan Demo Dalam aksi demo berujung rusuh itu, ada 15 orang terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
15 orang itu di antaranya 11 mahasiswa, 1 staf DPRD, dan 3 polisi.
Selain itu ada beberapa fasilitas yang dibakar, seperti gedung DPRD dan motor.
Sebelumnya diberitakan, satu mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari, Sulawesi Tenggara, Randy (21), tewas saat demo di DPRD Sultra, Kamis (26/9/2019).
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart mengatakan, tewasnya mahasiswa itu terjadi saat kerusuhan di depan Gedung DPRD Sultra. Saat itu mahasiswa sedang berdemo mulai pukul 11.30.
"Kami mengawal Ketua DPRD Provinsi (Sultra) bersama anggota DPRD lain menemui mahasiswa," ujar Harry saat diwawancarai Kompas TV, Kamis.
Baca: Saat Demo di DPRA, Mahasiswa Minta Anggota DPR RI asal Aceh Pulang dan Temui Mereka
Ketua DPRD Sultra minta perwakilan mahasiswa untuk melakukan audensi.
Sebagian mahasiswa sempat menyepakati hal itu.
Namun, tak berapa lama massa terbelah.
Ada yang berupaya masuk ke dalam Gedung DPRD. Sekitar pukul 15.30 dari kerumunan massa, diketahui ada mahasiswa yang terluka.
Mahasiswa itu dibawa ke Rumah Sakit Korem yang paling dekat denga DPRD Sultra untuk mendapat perawatan.
"Pada saat dibawa dan sudah berada di korem dan dilakukan tindakan medis dokter korem, (mahasiswa ) sudah meninggal," ujar Harry.(Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati)
Baca: Kerusuhan Wamena Tewaskan Seorang Dokter, Soeko Tinggalkan Keluarga di Jogja Bertugas di Papua
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kerusuhan Saat Demo di Kendari, 1 Mahasiswa Tewas, 15 Orang Terluka dan Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari Tewas karena Luka Tembak di Dada