Berita Abdya
Petani Abdya Mulai Butuh Pupuk Bersubsidi, Alokasi pada Distributor Hampir Habis
“Setelah penebusan kali ini, alokasi yang tersisa hanya sedikit lagi. Mudah-mudahan, di Bulan Oktober mendapat tambahan alokasi dari provinsi,"
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Nurul Hayati
Diperkirakan, lima atau tujuh hari ke depan, pupuk tersebut sudah disalurkan kepada 39 kios pengecer dalam enam kecamatan, Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh dan Tangan-Tangan.
Syafrizal mengaku, alokasi pupuk bersubsidi 2019 (NPK Phonska, SP-36 dan ZA) nyaris habis.
“Setelah penebusan kali ini, alokasi yang tersisa hanya sedikit lagi. Mudah-mudahan, di Bulan Oktober mendapat tambahan alokasi dari provinsi,” katanya.
Perwakilan PT Meuligoe Raya di Abdya, Verry Gunawan dihubungi Serambinews.com juga mengaku, kalau alokasi pupuk bersubsidi hanya tinggal sedikit lagi, setelah penyaluran ke kios pengecer pekan lalu.
Pekan lalu, disalurkan 144 ton pupuk NPK Phonska, 33 ton pupuk ZA dan 18 ton pupuk SP-36 kepada 11 kios pengecer di tiga kecamatan, Setia, Manggeng, dan Lembah Sabil.
Sedangkan pupuk subsidi jenis urea, sudah disalurkan Agustus lalu sebanmyak 140 ton kepada 51 kios pengecer di sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil.
Baca: FAKSI Demo Minta Usut Ulang Kasus Korupsi TPG Guru 5,4 M, Ini Penjelasan Kejari Aceh Timur
“Sisa alokasi NPK Phonska, SP36 dan ZA sekitar 1 sampai 2 ton per kios,” kata Verry.
Akan halnya sisa alokasi pupuk urea, juga terbatas.
Hal ini terjadi setelah ada pemotongan alokasi pupuk Urea sebanyak 500 ton, dari jumlah alokasi urea tahun 2019 sebanyak 2.000 ton.
PT Meuligoe Raya selaku distributor Urea di Kabupaten Abdya juga sangat mengharapkan, adanya penambahan alokasi pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan pemakaian pupuk tanaman padi MT Gadu.
Alokasi urea misalnya, minimal bisa dikembalikan alokasi yang telah dipotong sebanyak 500 ton. (*)
Baca: Pemerintah Aceh Target 12,25 Persen Energi Terbarukan di Tahun 2022