Konflik Iran Amerika
Militer Amerika Sebut Iran Sengaja Pilih Target yang Tak Timbulkan Korban Jiwa
Sumber militer Irak mengungkapkan dua dari 17 rudal Iran yang menargetkan markas pasukan AS di Ain al-Assad tidak mencapai sasaran
"Sistem peringatan dini berfungsi," kata pejabat itu.
• Zuraida Hanum Jadi Tersangka Pembunuhan Hakim Jamaluddin, Ini Tanggapan Pengacara
• Detik-detik Eksekusi Hakim Jamaluddin, Anak Korban Sempat Terbangun, Ditenangkan Zuraida Hanum
Ini Tindakan Perang
Dikutip dari foxnews.com, Senator Amerika Lindsey Graham merinci percakapannya dengan Presiden Trump dalam menanggapi serangan rudal hari Rabu oleh Iran, yang menargetkan pasukan militer dan koalisi AS di Irak.
"Ini adalah tindakan perang," lanjut Graham menanggapi serangan rudal oleh Iran.
Ia mengatakan, Presiden Trump memiliki semua wewenang yang dia butuhkan berdasarkan Pasal II untuk merespons.
“Itu adalah tindakan perang oleh rezim yang selama 40 tahun terakhir telah menjadi kanker di Timur Tengah. Ketika mereka mengatakan ingin menghancurkan Israel, mereka tidak bercanda,” kata dia.
Graham, anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat, menyatakan keyakinannya bahwa Trump akan mengambil tindakan yang tepat pada waktunya.
"Presiden harus melakukan beberapa hal malam ini," kata Graham.
"Apa yang bisa saya lakukan untuk mengembalikan pencegahan untuk memastikan ini tidak terjadi lagi? Dia (Trump) tidak ingin perubahan rezim,” kata Graham.
Menurut dia, Trump ingin perilaku rezim di Iran berubah di tiga bidang.
“(yaitu) program rudal balistik mereka perlu diubah, mereka perlu berhenti menjadi negara sponsor terorisme terbesar, dan kita membutuhkan kesepakatan nuklir," kata dia.
Graham lebih lanjut memuji presiden karena memerintahkan serangan udara AS yang membunuh Soleimani pekan lalu.
Para pejabat Iran dan Presiden Trump telah menukar ancaman sejak kematian Soleimani, dan lebih banyak pasukan AS telah dikerahkan ke wilayah itu di tengah meningkatnya ketegangan.
Pensiunan Angkatan Darat Kolonel Doug Macgregor memperingatkan perang dengan Iran akan menghancurkan Presiden Trump.(*)