Update Corona di Aceh

PDP dan ODP Covid-19 di RSUDZA Hari Ini Kosong, Tapi Ini Pesan Direkturnya

pasien dalam pengawasan (PDP) maupun orang dalam pemantauan (ODP) masuk dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/ SUBUR DANI
Direktur RSUZA, Dr dr Azharuddin SpOT-(K) Spine FICS memberi keterangan kepada awak media, seusai peninjauan ruang khusus perawatan pasien corona virus bersama Anggota Komisi V DPRA di RSUZA, Selasa (28/1/2020). 

"Hal ini harus kita manifestasikan sebagai bentuk partisipasi individu dalam mengempang penyebaran Covid-19 di Aceh," ujarnya.

Tujuh Organisasi HAM Tuntut Presiden Mesir Bertanggung Jawab Atasi Wabah Virus Corona di Negaranya

Azharuddin juga mengaku gusar dengan kepulangan ratusan warga Aceh dari Malaysia plus dari Jepang, dan puluhan perantau lainnya yang mudik dari Pulau Jawa baru-baru ini.

Karena semua itu bisa menjadi sumber ledakan masif kasus Covid-19 di Aceh yang lebih parah daripada kasus Covid-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Oleh karenanya, Azhar sangat sependapat dengan anjuran agar pemerintah dan Pemerintah Aceh wajib menemukan, mengidentifikasi, dan mengambil tindakan medis sesegera mungkin terhadap warga eks luar Aceh yang kembali diam-diam ke Aceh pada masa krisis corona ini.

Perangkat gampong juga ia imbau harus proaktif mendata warga masing-masing yang baru tiba dari luar Aceh maupun luar negeri dan melaporkannya kepada pejabat terkait.

Jubir Covid-19 Aceh Minta Maaf dan Mencabut Pernyataan Terkait Kuburan Massal

Di sisi lain, warga Aceh eks Malaysia yang pulang ke Aceh maupun dari negara, dan provinsi lainnya setelah merebaknya wabah Covid-19, ia imbau segera melaporkan diri kepada aparat kampung dan mengisolasi diri di kediaman masing-masing selama 14 hari sejak hari ketibaan di Aceh.

Kepada masyarakat Aceh, Azharuddin mengimbau agar disiplin mematuhi anjuran social distancing sehingga kasus positif Covid-19 tidak bertambah di Aceh.

Terakhir ia tekankan, harap dipatuhi semua kebijakan dan instruksi pemerintah. Jangan adakan dan berada di keramaian.

"Tetaplah tinggal di rumah, bekerja dari rumah, beribadah di rumah, dan itu lebih baik dalam kondisi saat ini daripada menambah jumlah angka positif corona di Aceh dan harus diisolasi di rumah sakit," demikian Azharuddin. (*)

Janda Taruh Bayi Dalam Tong Sampah di Banda Aceh, Ternyata Hasil Hubungan Gelap, Ini Kronologinya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved