Update Corona di Aceh

Miliki Alat Standar WHO, Unsyiah Siap Jadi Tempat Tes Covid-19

Unsyiah memiliki satu unit PCR (Polymerase Chain Reaction) atau alat tes virus Corona sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Penulis: Jamaluddin | Editor: Muhammad Hadi
FOTO HUMAS UNSYIAH
Rektor Unsyiah, Pof Dr Ir Samsul Rizal MEng IPU, meninjau Rumah Sakit Prince Nayef (RSPN), guna mengecek kesiapan rumah sakit tersebut dalam menangani pasien darurat Covid-19, Senin (30/3/2020). RSPN ditargetkan menjadi rumah sakit Darurat untuk merawat pasien tua PDP atau PDP ringan. 

Laporan Jamaluddin I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) memiliki satu unit PCR (Polymerase Chain Reaction) atau alat tes virus Corona sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Karenanya, Universitas 'Jantong Hatee (Jantung Hati)' masyarakat Aceh ini sudah siap menjadi tempat tes Covid-19.

Untuk itu, Unsyiah terus mematangkan persiapan agar bisa melaksanakan pengujian tersebut.

Rektor Unsyiah, Prof Dr Ir Samsul Rizal MEng IPU, bersama jajarannya, Senin (30/3/2020) pagi, meninjau dua tempat yang akan menjadi pusat penanganan tes Covid-19 tersebut.

Kedua lokasi itu adalah Laboratorium Infeksi Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Prince Nayef (RSPN) di Kompleks Kampus Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh.

Mulai Malam Ini, di Aceh Diberlakukan Jam Malam hingga Dua Bulan

Rektor mengatakan, Unsyiah memiliki satu unit PCR (Polymerase Chain Reaction) atau alat tes virus corona sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Awalnya, menurut Prof Samsul, alat ini ditempatkan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unsyiah sebagai bagian dari penelitian akademik.

Fraksi PKS DPRA Potong Gaji untuk Penanganan Covid-19 Mulai dari Maret Hingga Wabah Virus Selesai

Namun, melihat perkembangan Covid-19 di Aceh yang terus merebak, menurut Rektor, pihaknya memutuskan untuk memindahkan PCR ke Laboratorium Infeksi Fakultas Kedokteran Unsyiah.

“Kita menyiapkan Laboratorium Infeksi sebagai lokasi untuk pengujian Covid-19.

Laboratorium ini didukung dengan fasilitas memadai dan ruangan yang sesuai tingkat keamanannya,” ujar Rektor melalui Kepala Humas Unsyiah, Chairil Munawir MT SE MM, kepada Serambinews.com, Senin (30/3/2020) sore.

Prof Samsul mengungkapkan, gedung laboratorium tiga lantai itu disiapkan secara matang agar nanti alur pengujian Covid-19 berjalan lancar.

Ini Daftar Bank yang Beri Keringanan Pembayaran Bagi Debitur yang Terkena Dampak Covid-19

Bahkan, turut disediakan ruangan khusus dan isolasi jika hal darurat terjadi.

Rektor memyebutkan,PCR yang dimiliki Unsyiah mampu menguji 96 sampel dalam kurun waktu satu jam.

Kehadiran alat ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan Pemerintah Aceh dalam menangani wabah Corona, sekaligus mempersingkat waktu tempuh pemeriksaan yang selama ini dilakukan di Jakarta.

Prof Samsul menambahkan, pihaknya segera menyurati Kementerian Kesehatan RI agar izin pengujian ini bisa segera diterbitkan.

“Jika pun suatu saat Aceh harus isolasi dan jalur transportasi dibatasi, Insya Allah Aceh masih bisa melakukan pengujian, sehingga proses pengidentifikasian pasien positif Covid-19 dapat cepat diketahui,” jelasnya.

Penerapan Jam Malam di Takengon, Lokasi yang Biasa Ramai, Kini Mulai Sepi

Selain itu, Rumah Sakit Prince Nayef (RSPN) Unsyiah juga disiapkan sebagai rumah sakit darurat penanganan virus Covid-19.

Rumah sakit ini nantinya diperuntukkan bagi Pasien Dalam Pemantauan (PDP) dengan gejala ringan dan sedang.

Rektor berharap, dua langkah yang dilakuan Aceh Unsyiah ini dapat membantu masyarakat dan pemerintah mempercepat penanganan Covid-19.

Menurutnya, dengan kondisi saat ini dibutuhkan kerja sama dari semua pihak agar situasi dapat kembali pulih seperti sedia kala.

"Semua pihak harus mengambil peran untuk memberantas penyebaran virus ini.

Kita tidak ingin keadaan semakin buruk. Untuk itu, butuh sinergi dan tolong menolong antar sesama,” ujar Rektor.

Terkait Pemberlakuan Jam Malam, Jurnalis di Aceh Minta Tetap Diberi Akses

Sementara itu, Direktur RSPN Unsyiah, dr Dian Adi Syahputra SpBA mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ruang isolasi transit sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit rujukan.

Tenaga kesehatan juga telah mengikuti simulasi internal penanganan bila berhadapan dengan ODP dan PDP.

“Khusus RSPN, kita saat ini sangat intens untuk screening ODP dan PDP. Bila terjadi outbreak (kejadian luar biasa) di Banda Aceh, maka akan disiapkan sebagai rumah sakit darurat pelayanan Covid-19 untuk PDP kategori ringan dan sedang,” jelas Dian.

Ia menambahkan, untuk menjadi rumah sakit pelayanan covid, pihaknya sudah meminta tambahan tenaga kesehatan, peralatan, dan APD standar infeksius sebagai persyaratan utama pelayanan covid-19. (*)

 Seorang Pria Bule Diamankan Polisi di Lhoksukon

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved