Update Corona di Aceh
Mulai Besok, Sejumlah Polres di Aceh Kembali Buka Layanan SIM, Ini Tata Cara selama Darurat Covid-19
Sejumlah Polres di Aceh akan kembali membuka layanan pembuatan/perpanjangan surat izin mengemudi (SIM) mulai, Senin (6/4/2020).
Penulis: Safriadi Syahbuddin | Editor: Safriadi Syahbuddin
Seperti diberitakan sebelumnya, layanan SIM dan Samsat di Aceh ditutup sementara karena menghadapi masa darurat virus corona (Covid-19).
Layanan SIM dan Samsat ditutup sementara sejak 30 Maret 2020, untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Saat itu disebutkan kebijakan penutupan sementara layanan Samsat dan SIM ini akan dilakukan hingga 2 minggu.
Setelah itu, akan dievaluasi untuk menentukan langkap berikutnya.
Pernyataan itu disampaikan Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondany SIK MH dalam kunjungannya ke Newsroom Serambi Indonesia, Sabtu (28/3/2020).
Dirlantas datang bersama Sekda Aceh, Dr Taqwallah, Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan Aceh (BPKA), Bustami Hamzah SE MSi, Kepala Jasa Raharja Cabang Banda Aceh, Mulkan SE MSi, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto.
Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondany menjelaskan beberapa alasan penutupan sementara layanan SIM dan Samsat di seluruh Aceh.
Menurut Dicky, situasi terkini wilayah Aceh setelah empat orang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona sangat tidak menguntungkan bagi masyarakat untuk berkumpul.
Karena itu, untuk memperkecil ruang berkumpulnya orang banyak, layanan Samsat dan SIM ditutup sementara.
"Kami belum siap. Belum ada tempat sterilisasi bagi masyarakat yang datang ke Samsat dan membuat SIM," kata Dicky.
"Begitu juga untuk keamanan pegawai yang ada di kantor, butuh masker, butuh sarung tangan dan penutup kepala," sambungnya.
Karena itu, pihaknya tidak mau mengambil risiko. Sebab, apabila ada satu orang yang terserang virus, maka berpotesi besar akan menular ke pegawai-pegawai lain yang ada di kantor.
Ia menambahkan, selama dua minggu menutup sementara layanan SIM dan di Kantor Samsat seluruh Aceh, pihaknya akan mencari sarana prasarana untuk para petugas.
Termasuk juga mengupayakan adanya tempat sterilisasi.
Selama dua minggu ditutup, juga akan dilakukan pembersihan di kantor-kantor Samsat di seluruh Aceh.
"Kami tidak bisa memprediksi kapan layanan Samsat akan normal dalam kondisi saat ini. Tapi kami akan berupaya semaksimal mungkin," tambah Kepala Badan Pengelolaan Kekayaan Aceh, Bustami Hamzah.