22 Mahasiswa IIUM Malaysia Asal Aceh Masih Masih Bertahan di Asrama Kampus, Ini Identitas Mereka

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 37 mahasiswa asal Aceh yang belajar di International Islamic University Malaysia (IIUM) atau Universitas Islam Antarabangsa Malaysia, hingga kini masih bertahan di negeri tersebut.

22 orang di antara mereka masih ‘terkurung’ di dalam areal kampus di Gombak Selangor, karena adanya kebijakan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP).

“Sejak PKP pertama tanggal 18 Maret 2020, kami bertahan di asrama sampai sekarang,” kata Arif Zidni menjawab Serambinews.com via pesan WhatsApp, Selasa (28/4/2020).

Arif Zidni (24) adalah satu dari 22 mahasiswa asal Aceh yang hingga kini masih ‘terkurung’ di areal Kampus IIUM.

“Kami hany dibenarkan ke luar dari asrama untuk keperluan ke ATM atau ke kantin. Tapi itu masih di dalam areal kampus, tidak boleh ke luar kampus,” kata Arif.

Pemuda asal Ulee Kareng Banda Aceh ini adalah mahasiswa semester 2 pada Fakultas Islamic Revealed Knowledge (IRK) Jurusan Fiqh.

Selama masa PKP ini, kata Arif, para mahasiswa asal Aceh yang bertahan di dalam asrama mendapatkan bantuan makanan dari pihak kampus dan dermawan lainnya.

• Kampus Tutup Total, Mahasiswa Aceh di Malaysia Bertahan di Asrama

• Selama Lockdown, Mahasiswa Aceh di Malaysia Dapat Makan Gratis 3 Kali Sehari, Begini Kondisi Mereka

Arif mengatakan, selain 22 orang yang bertahan di asrama kampus, terdapat 15 mahasiswa IIUM asal Aceh yang tinggal di luar kampus.

Menurut Arif, para mahasiswa yang berada di luar kampus ini juga belum pulang ke Aceh.

Berikut data mahasiswa IIUM Kampus Gombak Malaysia yang masih berada di Malaysia.

22 Orang yang Tinggal di Asrama Kampus

1. Al Maida Putra, laki-laki, asal Aceh Barat

2. Ahmad Zaki, laki-laki, asal Banda Aceh

3. Arif Zidni, laki-laki, asal Banda Aceh           

4. Muhammad Ivan Hidayat, laki-laki, asal Banda Aceh

5. Firdaus Nurfa, laki-laki, asal Lhokseumawe

6. Rachmat Arriz Saputra, laki-laki, asal Banda Aceh

7. Ahmad Maula Sa’dan laki-laki, asal Banda Aceh

8. Muhammad Ambilal Khairullah, laki-laki, asal Lhokseumawe

9. Muhammad Ilham, laki-laki, asal Bireuen

10. Santi Julita, perempuan, asal Banda Aceh

11. Marlena Zakaria, perempuan, asal Aceh Jaya

12. Miftahul Jannah Benti Saidan, perempuan, asal Banda Aceh

13. Miftahul Jannah, perempuan, asal Aceh Tamiang

14. Lisa Mursalina, perempuan, asal Aceh Utara

15. Muhammad Ihsan, laki-laki, asal Banda Aceh

16. Nola Refa Melya, perempuan, asal Sabang

17. Aurora Wisly, perempuan, asal Banda Aceh

18. Masnaria Dewi, perempuan, asal Aceh Besar

19. Wan Busnaqah Syarif, perempuan, asal Banda Aceh

20. Alhafidh Nasution, laki-laki, asal Bener Meriah

21. Zikrayanti, perempuan, asal Banda Aceh

22. Helmiyadi Unzir, laki-laki, asal Bireuen

• Mahasiswa Dapat Bantuan Hingga Rp 2,5 Juta

• Imigrasi Sebut Hanya Sebagian Mahasiswa Asal Malaysia di Aceh yang Kembali ke Negaranya

• VIDEO - Bantuan PLN Aceh Melalui Program Donasi Iftar Serambi Indonesia Untuk Mahasisswa Luar Negeri

15 Orang Tinggal di Luar Kampus

1. Bima Rizky, laki-laki, asal Aceh Besar

2. Abdul Aziz, laki-laki, asal Aceh Utara

3. Muhammad Rajiev Syarif, laki-laki, asal Banda Aceh

4. Nadia binti Busra, perempuan, asal Bireuen          

5. Salwa Tazkia, perempuan, asal Bireuen

6. Muammar Khadafi, laki-laki, asal Pidie

7. Muhammad Razi, laki-laki, asal Pidie

8. Muhammad Jais, laki-laki, asal Pidie

9. Fahmi M. Nasir, laki-laki, asal Bireuen

10. Jihan Sabila, perempuan, asal Bireuen

11. Imama Miftahul Khaira, laki-laki, asal Banda Aceh

12. Muhammad Diki Zulkarnani, laki-laki, asal Aceh Tamiang

13. Zulhilmi, laki-laki, asal Aceh Utara

14. Zaldi, laki-laki, asal Pidie

15. Rizky Rivensky, perempuan, asal Lhokseumawe