Berita Aceh Tengah

Geliat Hidroponik Warga Dataran Tinggi Gayo di Tengah Pandemi Covid-19

Mewabahnya virus corona (Covid-19) memaksa sebagian besar masyarakat harus bertahan di rumah (stay at home) sesuai dengan anjuran pemerintah terkait..

Penulis: Mahyadi | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/MAHYADI
Alfi Syahrin, salah seorang pemuda warga Kampung Asir-Asir, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, mengembangkan tanaman hidroponik untuk mengisi waktu di tengah wabah virus corona (Covid-19). Foto direkam, Jumat (8/5/2020). 

 

Laporan Mahyadi | Aceh  Tengah

SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Mewabahnya virus corona (Covid-19) memaksa sebagian besar masyarakat harus bertahan di rumah (stay at home) sesuai dengan anjuran pemerintah terkait penerapan social distancing dan physical distancing.

Pembatasan aktifitas di keramaian ini, tidak serta merta membuat sebagian warga berhenti mencari nafkah.

Justru, dengan adanya social distancing memunculkan kreativitas bagi sebagian warga. Salah satunya, sejumlah kelompok pemuda di Kampung Asir-Asir, Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah memanfaatkan momen dirumah saja dengan cara sederhana namun memberikan nilai tambah dari sisi ekonomi.

Bentuk kreativitas yang dilakukan segelintir pemuda Kampung Asi-Asir, terkesan sepele. Sejak adanya pembatasan aktifitas di keramaian, mereka menjadi petani sayur.

Tentu jika berbicara tentang petani yang tergambar pikiran kita, setiap pagi mereka berangkat ke ladang, memanggul cangkul serta sebilah parang terselip di pinggang.

Bukan hanya itu, sosok seorang petani sudah hampir dipastikan mereka harus berjibaku dengan tanah bahkan lumpur. Tapi tidak begitu dengan petani sayur zaman now.

Update Covid-19 Aceh Singkil, 2.298 Traveler Selesai Jalani Masa Pemantauan

Disdikbud Subulussalam Sedia Pusat Informasi Pendidikan, Ini Nomornya dan Hal-hal Dapat Disampaikan

Tiga Perampok Bersebo Beraksi di Langsa, Sekap Dua Wanita di Kandang Ayam, Satu Korban Berhasil Lari

Mereka sama sekali tak pernah menyentuh tanah, apalagi lumpur tetapi masih bisa menjadi petani. Mereka bertani dengan cara membudiyakan tanaman hidroponik.

Apa itu hidroponik ?. Masih banyak orang yang belum mengenal sistem bertani dengan cara satu ini. Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah. Biasanya dikerjakan dalam kamar kaca dengan mengunakan medium air yang berisi zat hara.

Sistem bertani inilah yang tengah digalakan sejumlah pemuda di Kampung Asir-Asir. Tidak butuh waktu lama, hanya berkisar 20 hingga 30 hari, tanaman sudah siap dipanen.

“Awalnya, hanya mengisi aktifitas di rumah selama adanya wabah corona. Tapi setelah dihitung-hitung potensinya lumayan juga,” kata seorang petani hidroponik, Alfi Syahrin kepada Serambinews.com, Jumat (8/5/2020).

Menurut Alfi Syahrin, bertani tanaman hidroponik tidak membutuhkan tenaga layaknya petani tanaman muda yang menggunakan media tanah. Bahkan, tidak harus membutuhkan lahan yang luas karena bisa dikembangkan di samping rumah.

Elvina Disetubuhi Pacar saat Pingsan, Disiksa dan Dimutilasi, 3 Orang Jadi Tersangka

“Kalaupun kita punya profesi lain, tidak akan mengganggu karena sistem kerjanya cukup sederhana,” ujarnya.

Dia sebutkan, sistem bertani hidpronik mulai dilirik oleh kalangan pemuda di Kampung Asir-Asir. Selain cara kerja yang mudah, bisa mengisi waktu selama adanya penerapan pembatasan sosial akibat wabah virus corona.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved