Kisah Hidup "GAM Denmark" Tarmizi Age, Menyambung Hidup Berjualan Telur dan Beras di Tangerang
Inilah kisah hidup Tarmizi Age, populer dipanggil "GAM Denmark." Ia memang pernah bertahun-tahun tinggal di Denmark, dan berkeliling ke berbagai....
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
Pekerjaan yang diimpikan tidak pernah ada. Ia pernah menyampaikan harapan, keluh dan kesah, pada sejumlah petinggi partai yang kini sedang memimpin Aceh, untuk mendapat pekerjaan apa saja, guna membiayai anak-anaknya.
Lalu ada pula yang menyarankannya untuk meminta jadi staf khusus Plt Gubernur Aceh, untuk ditempatkan di berbagai dinas di pemerintah Aceh. Ia tertarik dan rencana ini lantas disampaikan pada orang-orang kuat partai, namun tetap tidak berdaya dan peluang tertutup untuk dirinya.
Ketika sudah tidak ada harapan, sementara putri sulungnya sudah harus menjalani kuliah, Tarmizi Age kemudian memutuskan ikut terbang ke Jakarta mengantar putrinya. Ia berangkat berkat sumbangan tiket pesawat dari seorang pengusaha murah hati.
Tarmizi berangkat pada Agustus 2019 dengan harapan ada peluang usaha sembari menemani si sulung kuliah.
Takdir berkata lain. Ladang usaha belum juga terbuka. Membuat putrinya, Cut Tania Safira hanya bisa bertahan kuliah 6 bulan atau satu semester. Karena keadaan ekonomi, Tania putus kuliah dan pulang kampung.
Ia sadar perjuangan hidup tidak ada yang namanya senang. "Namun kita harus bahagia, karena hidup adalah kebahagian dan kemuliaan, jadi jangan pernah mengeluh. Tetaplah berusaha melewatinya dengan penuh kesabaran," pesan Tarmizi Age, mantan Jubir Pasukan Strategi Andalan Prabowo Sandi Aceh (PASA) ini.(*)
• Ada Pasar Murah di Nagan Raya, Ini Jadwal dan Lokasinya
• Horee, Sebentar Lagi ASN Pidie Terima THR Sekitar Rp 37 M, Ternyata 35 ASN tidak Diberikan, Mengapa?
• Apache13 Rilis Lagu Ie Raya, Videonya Persis Banjir Banda Aceh Tiga Hari lalu