Berita Abdya
Hasil Rapid Test 15 Buruh asal Sumut Negatif Corona, Namun Dinkes Tetap Wajibkan Mereka Lakukan Ini
Sebanyak 15 orang tukang bangunan atau buruh asal Medan, Sumatera Utara (Sumut) tiba di Blangpidie, Abdya, Selasa (2/6/2020).
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Saifullah
Laporan Zainun Yusuf | Abdya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sebanyak 15 orang tukang bangunan atau buruh asal Medan, Sumatera Utara (Sumut) tiba di Blangpidie, Abdya, Selasa (2/6/2020).
Kedatangan para tukang bangunan tersebut untuk bekerja dalam sebuah proyek pembangunan di kawasan Desa Meudang Ara, Kecamatan Blangpidie.
Karena mereka berasal dari daerah zona merah penyebaran virus corona, maka Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) pun bergerak cepat.
Begitu mendapat informasi kedatangan buruh asal Sumut itu, tim gugus tugas langsung terjun ke lokasi untuk melakukan rapid test (tes cepat) terhadap ke-15 tukang bangunan tersebut, Rabu (3/6/2020).
“Pendatang dari zona merah memang kita rapid test untuk mengetahui mereka reaktif atau tidak. Hari ini (Rabu kemarin-red), ada 15 tukang datang dari Medan yang kita rapid,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Abdya, Safliati SST MKes kepada Serambinews.com, Rabu kemarin.
• Seluruh Jaksa di Kejari Nagan Raya Jalani Rapid Test Massal, Kajari Sri Kuncoro Lakukan Ini
• Disiplinkan Warga Lhokseumawe Saat New Normal, Petugas Gabungan Siaga di Lokasi Keramaian
• Kasus Bupati Shabela Dilimpahkan ke Polda, Terlapor akan Diperiksa dalam 60 Hari
Ia menerangkan, ke-15 orang tukang bangunan dari Medan tersebut tiba Blangpidie, Abdya pada Selasa (2/6/2020). Mereka bekerja di salah satu bangunan dalam kawasan Desa Meudang Ara, Blangpidie.
Kegiatan rapid test itu sendiri, papar Safliati, dilaksanakan petugas dari Dinas Kesehatan bersama tim medis Puskesmas Blangpidie, serta didampingi aparat terkait.
“Hasil rapid test, seluruhnya nonreaktif,” beber Safliati yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Abdya.
Jika hasil rapid test reaktif (positif), papar dia, maka diperlukan pemeriksaan lanjutan yaitu tes swab di laboratorium guna menentukan positif Covid-19 atau tidak.
Di sisi lain, tegas Kadinkes, kendati hasilnya nonreaktif, ke-15 pekerja bangunan yang datang dari zona merah itu diharuskan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan.
• Ratusan Pekerja dari Zona Merah Dilakukan Rapid Test di UTU Meulaboh
• VIDEO - Warga Suak Puntong Nagan Raya Blokir Jalan Akses ke PLTU 3-4, Aktivitas Truk Terhenti Total
• Korban Pengeroyokan Harap Vonis Majelis Hakim Tetap Adil, Kasus Pengeroyokan Wartawan di Meulaboh
Selama isolasi, ujarnya, mereka kesehatan mereka akan diobservasi oleh petugas medis. “Jika ditemukan gejala awal mengarah ke Covid-19, maka segera dimasukkan dalam daftar ODP (orang dalam pemantauan),” tandasnya.
Lebih lanjut, Safliati menyebutkan, hingga sekarang pihaknya telah melakukan rapid test terhadap 108 warga perantau Abdya yang pulang dari zona merah. Selain pendatang dari Medan, juga dirapid perantau asal Abdya yang pulang dari Malaysia.
Terkait stok alat rapid test, menurut Safliati, kini hanya tersedia 319 unit lagi. “Dari jumlah yang kita terima dari provinsi 460 unit, sudah dipakai 141 unit. Sisa 319 unit, tak termasuk yang kita terima hari ini (Rabu kemarin-red),” pungkas Kepala Dinkes Abdya.(*)