Kesehatan
Sering Bersepeda Picu Impotensi karena Jok Menekan Kemaluan, Benarkah? Simak Faktanya
apakah terlalu lama duduk di atas sadel sepeda bisa menyebabkan gangguan disfungsi ereksi seperti impotensi?
SERAMBINEWS.COM - Benarkah terlalu sering duduk di atas sepeda bisa menyebabkan gangguan impotensi? Ini penjelasan serta tips aman bersepeda.
Tren bersepeda sedang menggila di beberapa kota besar di Indonesia.
Meledaknya tren gowes ini seiring dengan pemberlakuan pembatasan alat transportasi umum selama pandemi Covid-19.
Banyak orang yang mulai kembali beraktivitas dengan bersepeda karena dianggap sebagai alat transportasi yang lebih aman ketimbang angkutan umum.
Selain itu, mulai bertambah pula para pengguna sepeda baru.
Akibatnya, toko-toko sepeda pun mengalami peningkatan penjualan hingga kehabisan stok.
• Saham Facebook Merosot, Kekayaan Mark Zuckerberg Lenyap Rp 102,6 Triliun Gara-gara Coca-Cola
• Heboh di Medsos Polisi Lakukan Tindakan Represif Terhadap Pendemo, Begini Tanggapan Polda Jatim

Bersepeda di tengah pandemi Covid-19. (AFP/Gabriel Bouys)
Bengkel-bengkel sepeda pun kebanjiran pesanan untuk memperbaiki sepeda rusak.
Tidak hanya untuk pergi bekerja saja, banyak pula masyarakat yang mengisi waktu luang dengan gowes keliling kota.
Lantas, muncul kembali pertanyaan lawas, apakah terlalu lama duduk di atas sadel sepeda bisa menyebabkan gangguan disfungsi ereksi seperti impotensi?
Dilansir dari Healthline, ketika seseorang duduk di atas sepeda untuk waktu lama, sadel akan memberi tekanan pada perineum, area membentang antara anus dan penis pria.
Perineum diisi dengan arteri dan saraf yang memasok darah kaya oksigen dan sensasi pada penis.
• Sengketa Laut China Selatan di Tengah Pandemi Corona, Bagaimana Nasib Indonesia?
• Inilah 10 Negara Pemilik Emas Terbanyak di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
Bagi seorang pria untuk ereksi, impuls saraf dari otak mengirimkan pesan gairah ke penis.
Sinyal saraf ini memungkinkan pembuluh darah untuk rileks, meningkatkan aliran darah melalui arteri ke penis.
Setiap masalah dengan saraf, pembuluh darah, atau keduanya dapat menyebabkan gangguan yang disebut disfungsi ereksi, termasuk impotensi.