Breaking News

Persoalan Sosial

Terungkap pada Diskusi di Ruman Aceh, “Institusi Keluarga di Aceh Sedang Tidak Baik”

“Institusi keluarga di Aceh sedang tidak baik. Tingginya tingkat perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemicunya.”

Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
Ruman Aceh/For Serambinews.com
Guru Besar Psikologi UIN Ar-Raniry, Prof Eka Srimulyani PhD menyerahkan buku karya terbarunya, ‘Berjuang untuk Seimbang’ kepada pendiri Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh, Ahmad Arif, Jumat (3/7/2020). 

“Institusi keluarga di Aceh sedang tidak baik. Tingginya tingkat perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemicunya.” 

Laporan Nasir Nurdin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Guru Besar Psikologi UIN Ar-Raniry, Prof Eka Srimulyani PhD, Jumat (3/7/2020) menyambangi Lembaga Pendidikan dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Rumah Baca Aneuk Nanggroe (Ruman) Aceh di Gampong Punge Blang Cut, Banda Aceh.

Kehadiran Prof Eka untuk menyerahkan buku karya terbarunya berjudul ‘Berjuang untuk Seimbang.’ Buku bergenre motivasi itu diterima langsung oleh Pendiri Ruman Aceh, Ahmad Arif.

Menurut Arif, sejak sebulan lalu Prof Eka telah mengungkapkan niatnya menyumbangkan karya terbarunya kepada Ruman Aceh. Buku tersebut diluncurkan secara virtual, Sabtu (27/6/2020).

“Alhamdulillah, terima kasih Prof Eka. Insya Allah sangat bermanfaat bagi pembacanya,” ujar Arif saat menerima buku tersebut.

Kisah Dokter Sugih Wibowo Rawat Sendiri 190 Pasien Corona, “Kalau Ingat Anak, Saya Pasti Menangis.

Laporan yang diterima Serambinews.com dari Ahmad Arif menyebutkan, Prof Eka hampir satu jam di Ruman Aceh dan sempat mendiskusikan beberapa poin penting dari isi bukunya.

“Realita institusi keluarga di Aceh menjadi sorotan utama diskusi kita, di samping beberapa hal terkait fakta pendidikan dan sosial,” ungkap Arif.

Mengenai institusi keluarga di Aceh, menurut Arif sedang berada pada kondisi tidak baik.

“Tingginya tingkat perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemicunya,” imbuh pendiri Ruman Aceh tersebut.

Kejantanannya Dipotong Istri Gara-gara Kawin Lagi, Dokter Memvonis Tak Bisa Lagi Berhubungan Badan

Terkait buku ‘Berjuang untuk Seimbang’, menurut Prof Eka merupakan buku pertamanya dalam bahasa Indonesia.

Buku ini bukanlah biografi atau otobiografi. Melainkan, catatan reflektif sederhananya dalam berjuang mewujudkan keseimbangan nilai antara keluarga dan kerja. 

“Masyarakat kita cenderung mendikotomi. Jika perempuan bekerja, berarti keluarga dikalahkan. Sebaliknya juga begitu,” kata Eka.

“Nah, kami berusaha menyimbangkannya. Bahwa, perempuan bisa sukses di rumah dan di kantor,” lanjut ibu dua nak ini yang menjadi guru besar pada usia 37 tahun.

Unggah Video yang Sorot Dada Perempuan, Polisi Tetapkan Pegawai Starbucks Inisial DD Jadi Tersangka

Bukunya itu, ujar Prof Eka, berusaha menghadirkan potret perempuan berpendidikan tinggi, sukses di dunia akademik, terlibat dalam gerakan sosial, pegiat pemberdayaan masyarakat pada satu sisi dan menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis di sisi lain.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved