Luar Negeri

Gadis Afghanistan Usia 16 Tahun Tembak Mati Tiga Pejuang Taliban yang Membunuh Kedua Orang Tuanya

Seorang gadis asal Afghanistan menembak mati tiga pejuang Taliban setelah mereka membunuh orang tuanya karena mereka dituduh mendukung pemerintah.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Mursal Ismail
TWITTER @1TVNewsAF
Qamar Gul, gadis remaja yang menembak mati 3 pejuang Taliban karena membunuh kedua orang tuanya di Afghanistan. 

“Mereka mengatakan: ‘Ini adalah hak kami, karena kami tak ingin hidup tanpa orang tua kami,” ujar Aber.

Lebih lanjut, Aber mengatakan bahwa mereka tidak memiliki banyak kerabat selain saudara tiri yang tinggal di desa yang sama.

Pemerintah Afghanistan dalam pertemuan kabinet memuji keberanian Qamar Gul dan adiknya, Habibulah. 

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, telah mengundang kedua anak itu ke Istana Presiden.

"Ketika saya melihat mereka malam itu, mereka terkejut tetapi merasa terhormat," kata Mohammad Rafiq Alam, gubernur distrik.

Kejam! Tentara Israel Hancurkan Pos Pemeriksaan Covid-19 di Palestina, Satu Korban Terluka

Pria Ini Tewas Ditembak Polisi, Berawal Cekcok Urusan Masker

Sejak kejadian itu, sebuah foto Qamar Gul mengenakan jilbab dan memegang senapan mesin di pangkuannya telah beredar di media sosial.

"Kami tahu orang tua tidak tergantikan, tetapi balas dendam Anda akan memberi Anda kedamaian relatif," tulis seorang pengguna dalam posting Facebook.

"Mereka menerima dua gelar pada satu malam: pahlawan dan anak yatim," kata pengguna Facebook lainnya.

"Dia adalah simbol keberanian dan perlawanan," kata yang lain.

Setidaknya 100 ribu warga Afghanistan diperkirakan telah tewas dalam konflik sejak 2001 ketika AS menggulingkan Taliban dari kekuasaan.

Bocah 11 Tahun Tewas Tertembak di Kepala, Kakek Korban Sangat Sedih: Dia Anak yang Baik

Taliban secara teratur membunuh penduduk desa yang mereka curigai sebagai informan bagi pemerintah atau pasukan keamanan.

Dalam beberapa bulan terakhir para militan juga telah meningkatkan serangan mereka terhadap pasukan keamanan, meskipun telah setuju untuk pembicaraan damai dengan Kabul. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved