Tradisi Idul Adha
Tradisi Idul Adha di Berbagai Negara, Ada yang Sama Semaraknya dengan Idul Fitri
“Perayaan Idul Adha oleh umat muslim Cina tak kalah meriah dengan Idul Fitri. Menjelang Idul Adha, mereka menikmati libur empat hingga lima hari."
Penulis: Nasir Nurdin | Editor: Nasir Nurdin
Setelah shalat Idul Adha mereka menggelar seni tradisi antara lain menari dan bernyanyi bersama di pelataran masjid.
• Banjir Masih Rendam Puluhan Rumah di Aceh Barat
• Info Adanya Warga Subulussalam Positif Covid-19 Masih Simpang Siur
Tradisi perayaan Idul Adha selama empat hari berturut-turut juga dilakukan masyarakat Turki.
Di Turki, setelah shalat Idul Adha dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban. Uniknya, hewan kurban yang akan disembelih terlihat cantik dengan hiasan berupa pita-pita yang berwarna dan cat henna.
Daging hewan kurban biasanya diolah menjadi masakan daging bayram yang lezat. Hidangan ini disantap dengan roti khas Turki (borek), daun anggur dan kavurma.
Sambil menikmati hidangan kurban, anak-anak akan berkunjung ke rumah orang yang lebih tua untuk bersilaturahmi sambil mencium tangan.
• 10 Makanan Ini Mampu Meningkatkan Imunitas Pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19
Di Uni Emirat Arab (UEA), perayaan Idul Adha dilakukan besar-besaran. Semua orang akan mengenakan pakaian baru yang mewah. Kaum ibu berhias diri dengan mengecat rambut, mengecat tangan dengan henna dan menggunakan wewangian.
Anak-anak perempuan Arab didandani dengan cat tangan henna yang diukir cantik. Semua warga akan saling mengunjungi dari rumah ke rumah.
Sambil bersilaturahmi dan bercengkerama, tuan rumah akan menyediakan berbagai makanan lezat, hidangan daging, makanan manis, teh, kopi dan tidak ketinggalkan buah kurma. Suasana Idul Adha di UEA tak kalah dengan perayaan Idul Fitri. (Nasir Nurdin/dari berbagai sumber)