Ledakan di Lebanon

Pasca Dua Ledakan Dahsyat di Kota Beirut, Presiden Lebanon Umumkan Status Darurat

Presiden Lebanon, Michel Aoun mengumumkan keadaan luar biasa dan darurat di Beirut selama dua minggu, Selasa (4/8/2020) waktu setempat.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
TWITTER/@General_Aoun
Presiden Lebanon, Michel Aoun 

Sebelumnya, Kepala Keamanan Umum Abbas Ibrahim mengatakan, pihaknya mengamankan "material berdaya ledak tinggi" beberapa tahun sebelumnya.

Material tersebut disimpan dalam gudang yang berlokasi beberapa menit dengan berjalan kaki dari kawasan distrik hiburan malam dan pusat perbelanjaan.

Saking masifnya insiden, ledakan itu bisa terdengar hingga ke negara tetangga, seperti Siprus yang terletak 240 kilometer jauhnya.

Ledakan Hebat terjadi Disebuah Klinik di Teheran Iran, 13 Orang Dikabarkan Tewas

Seorang prajurit anonim mengungkapkan, apa yang terjadi di lokasi kejadian begitu kacau.

Banyak mayat bergelimpangan dengan ambulans terus mengevakuasi.

"Ini seperti bom atom," timpal Makrouhie Yerganian, pensiunan guru berusia 70-an yang sudah bertahun-tahun tinggal di dekat pelabuhan.

Dia menuturkan, insiden seperti itu belum pernah dia rasakan sebelumnya. Bahkan ketika Lebanon diguncang perang saudara pada 1975-1990.

Yerganian menerangkan, semua bangunan di sekitar tempat tinggalnya langsung kolaps, dan sang paman yang berusia 91 tahun tewas karena luka-lukanya.

Warga Ukraina Heboh dengan Fenomena Awan Berbentuk Ledakan Nuklir, Bahayakah?

Rumah sakit yang sudah kewalahan menangani pasien virus corona dilaporkan tak bisa berkutik dengan masuknya para korban luka.

Adapun Palang Merah Lebanon menyerukan adanya donasi darah bagi para korban luka. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved