Berita Internasional
Pemerintah Afghanistan Bebaskan 86 Anggota Taliban, Sebagai Bagian dari Komitmen Damai AS-Taliban
Pembebasan tahanan di kedua pihak adalah bagian dari perjanjian yang ditandatangani pada Februari antara AS dan Taliban.
SERAMBINEWS.COM, KABUL - Afghanistan telah membebaskan 80 orang pertama dari 400 tahanan terakhir Taliban, membuka jalan bagi negosiasi antara pihak-pihak yang bertikai dalam konflik yang berkepanjangan di Afghanistan.
Javid Faisal, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, membuat pengumuman pembebasan itu.
Pejabat Taliban, yang berbicara tanpa menyebut nama karena mereka tidak berwenang untuk berbicara dengan media, mengatakan, 86 tahanan telah dibebaskan.
Namun, tidak disebutkan kapan tahanan yang tersisa akan dibebaskan juga.
• Taliban Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari di Afghanistan Sambut Hari Raya Idul Adha
• Kisah Gadis Afghanistan Tembak Mati 2 Anggota Taliban Saat Orangtuanya Dibunuh, Disebut Pahlawan
• Taliban Dibiayai Rusia, Bunuh Tentara AS dan NATO, Perdamaian Afghanistan di Ujung Tanduk
Pembebasan tahanan di kedua sisi adalah bagian dari perjanjian yang ditandatangani pada Februari antara AS dan Taliban.
Perjanjian menyerukan pembebasan 5.000 anggota Taliban yang ditahan oleh pemerintah dan 1.000 personel pemerintah dan militer yang ditahan oleh kelompok pemberontak sebagai isyarat niat baik menjelang negosiasi intra-Afghanistan.
Pembicaraan diharapkan akan diadakan di Qatar dimana Taliban mempertahankan kantor politik. Beberapa pemimpin Afghanistan mengatakan kepada The Associated Press bahwa pembicaraan bisa dimulai pada 20 Agustus.
Semua pasukan AS meninggalkan Afghanistan dalam 14 bulan jika Taliban memenuhi komitmen kesepakatan damai
Negosiasi tersebut untuk meletakkan kerangka kerja untuk Afghanistan pasca perang.
• Jumlah Relawan Vaksin Covid-19 Membeludak, Pendaftaran Langsung Ditutup
• Taliban Siap Serang Pasukan Aghanistan Lagi, Seorang Wanita Melahirkan Saat Serangan
• 20 Polisi dan Tentara Afghanistan Dibunuh, Amerika Serikat Gempur Taliban
Utusan perdamaian Washington Zalmay Khalilzad menghabiskan satu setengah tahun menegosiasikan kesepakatan damai yang bertujuan untuk memungkinkan pasukan Amerika kembali ke rumah dan mengakhiri keterlibatan militer terlama Amerika.
Pasukan AS sudah mulai pergi dan pada November kurang dari 5.000 tentara diperkirakan masih berada di Afghanistan, turun dari hampir 13.000 ketika perjanjian ditandatangani pada 29 Februari.
Penarikan pasukan Amerika dan NATO bergantung pada komitmen Taliban untuk tidak mengizinkan kelompok militan menggunakan Afghanistan melawan Amerika Serikat atau sekutunya.
Penarikan itu tidak terkait dengan pembicaraan yang berhasil antara pihak yang bertikai.
Akhir pekan lalu, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengadakan pertemuan dewan tradisional yang dikenal sebagai ‘loya jirga’ untuk mendapatkan konsensus tentang pembebasan 400 taliban terakhir yang katanya dituduh melakukan kejahatan serius, dengan mengatakan tanpa penjelasan bahwa dia tidak dapat secara sepihak memutuskan untuk membebaskan mereka.
Beberapa dari 400 orang terlibat dalam pemboman dahsyat di ibu kota Kabul. Selama pembicaraan yang disiarkan televisi Kamis dengan Dewan Hubungan Luar Negeri yang berbasis di AS, Ghani memperingatkan tentang bahaya yang dapat mereka hadirkan untuk perdamaian abadi di Afghanistan.