Update Corona di Abdya
Satu Warga Abdya Meninggal sebelum Hasil Swab Covid-19 Keluar, Gugus Tugas Lakukan Tracing
Warga berinisial H (63), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie itu meninggal di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA), Rabu (19/8/2020)
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Saifullah
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Seorang warga Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), meninggal dunia sebelum keluar hasil pemeriksaan swab yang menyatakan dia positif terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Warga berinisial H (63), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie itu meninggal dunia di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA), Rabu (19/8/2020).
Jenazah almarhum dibawa pulang dan dimakamkan seperti biasa tanpa standar operasional prosedur (SOP) penanganan penguburan jasad pasien Covid-19 di desa tempat tinggalnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Abdya, Safliati SST MKes yang dihubungi Serambinews.com, Sabtu (22/9/2020) sore, menjelaskan, berdasarkan keterangan dikumpul pihaknya menyebutkan, bahwa H (63) pergi berobat mandiri ke Banda Aceh, beberapa waktu lalu.
Awalnya, H dirawat di Rumah Sakit Meuraxa, kemudian dirujuk ke RSUZA Banda Aceh. “Di RSUZA diambil sampel swab, hasil pemeriksaan laboratorium Unsyiah kita terima hari ini (Sabtu, 22 Agustus 2020), dinyatakan positif Covid-19,” jelasnya.
• Indrian Puspita Ramadhani Dikembalikan ke SMAN 1 Bireuen, Muzakkar Serahkan Dana Pendidikan 10 Juta
• VIDEO - Setelah Hagia Sophia, Turki Ubah Lagi Gereja Chora Menjadi Masjid
• VIDEO - Detik-detik Gedung Kejaksaan Agung Terbakar, Api Masih Berkobar
“Kasus positif corona ini baru kita ketahui setelah tiga hari beliau meninggal dunia,” lanjut Safliati yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Abdya.
Karena belum diketahui positif Covid-19 saat meninggal dunia, ungkap Kadinkes, maka prosesi pemakaman jenazah H tidak dilakukan secara protokol kesehatan.
“Kami segera melakukan tracing terhadap anggota keluarga dan warga yang pernah kontak dengan almarhum. Anggota keluarga dari H juga sudah kita hubungi,” ucapnya.
Dengan ditemukan satu kasus baru tersebut, sebut Safliati, maka jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Abdya, hingga Sabtu (22/8/2020), menjadi 28 orang.
Dari 28 kasus positif corona itu, 24 orang di antaranya dinyatakan sudah sembuh setelah dirawat dan diisolasi di Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya.
• Kebijakan Pasang Stiker BBM Subsidi di Kenderaan Pribadi Adopsi Program Keluarga Harapan Kemensos
• Heboh Kebijakan Stiker BBM Subsidi, Kadis ESDM Aceh Imbau Pemilik Mobil Mewah Malu Pakai Premium
• Komisi II DPRA Minta Pemerintah dan Pertamina Tinjau Ulang Kebijakan Stiker BBM Subsidi
“Mereka yang dinyatakan sembuh, kemudian dipulangkan ke rumah masing-masing sejak lebih sepekan lalu, karena tidak ada lagi gejala Covid-19,” papar dia.
Selain H yang meninggal tanggal 19 Agustus, tukas Safliati, ada satu pasien potisif Covid-19 lainnya yakni Mar (63), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil yang meninggal dunia pada 21 Juni lalu.
Kemudian, lanjutnya, dua orang kasus positif Covid-19 masih dirawat dan diisolasi, hingga Sabtu hari ini. Hanya saja, dua orang positif corona hasil pemeriksaan swab itu tidak dirawat di RSUTP Abdya.
Satu orang dirawat di RSUZA Banda Aceh sejak 16 Agustus lalu, yaitu MM (25), mahasiswi asal salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil.
Satu lagi warga positif corona hasil pemeriksaan secara mandiri adalah Rob (36), laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Susoh.
• Enam Petugas Medis RSUD Langsa Reaktif Covid-19, Ruang Instalasi Radiologi Ditutup Dua Hari
• Kasus Covid Tinggi, Dua MIN di Banda Aceh Tetap Laksanakan Belajar Tatap Muka, Begini Respon Kemenag
• Update Covid-19 Aceh Hari Ini; Positif 1.210 Orang, 466 Orang Sembuh
Rob saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah tempat tinggalnya juga di Banda Aceh, sejak 18 Agustus. Dia diisolasi di rumah karena tidak ada gejala Covid-19.
Selain ditemukan satu kasus positif baru, pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah satu orang, sehingga kini menjadi tiga orang. Terbaru adalah IN (58), perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Susoh.
“Satu PDP yang baru dirawat di RIK pada RSUTP Abdya, sejak hari ini (Sabtu) itu, karena dia ada gejala,” tukas Kepala Dinkes Abdya, Safliati.
Sedangkan dua orang warga status PDP sudah dibolehkan pulang ke rumah, sejak beberapa hari lalu, karena setelah dirawat di RIK RSUTP tidak ada lagi gejala corona.
Sementara itu, berdasarkan update data terakhir yang dirilis Safliati pada Sabtu (22/8/2020) pukul 17.00 WIB, jumlah traveler di Kabupaten Abdya hingga kini berjumlah 2.086 orang atau tidak ada penamabahan selama empat hari terakhir.
• Empat Hari Dibelakukan Stickering, Pertamina:Antrean Panjang Mobil Untuk Isi Premium Mulai Berkurang
• Pemain Timnas Indonesia U-19 Alami Peningkatan, Shin Tae-yong Komentari Bek Persebaya Surabaya
• VIDEO Usai Bertugas Sebagai Paskibraka di Istana Negara, Indrian Puspita Kembali ke Bireuen
Dari jumlah tersebut, yang selesai menjalani isolasi sejumlah 2.078 orang, sehingga tersisa sejumlah 8 orang yang belum selesai isolasi.
Traveler 8 orang yang masih menjalani isolasi di rumah masing-masing ini tersebar di empat kecamatan, yaitu Blangpidie 4 orang dari 356 traveler. Kecamatan Susoh 2 orang dari 586 traveler. Kecamatan Tangan-Tangan masih tersisa 1 orang dari 332 traveler. Dan, Kecamatan Kuala Batee tinggal 1 orang dari 244 traveler.(*)