RSUD Langsa belum Bisa Swab Pasien dan Petugas Medis Reaktif Covid-19, Ini Masalahnya

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - RSUD Langsa hingga kini masih terkendala melakukan uji swab karena cool box sampel swab milik rumah sakit itu belum tiba dari Banda Aceh.

Direktur RSUD Langsa, dr Fardhyani kepada Serambinews.com, Minggu (22/8/2020), mengatakan, sampai saat ini cool box milik RSUD Langsa masih belum tiba dikirim dari Banda Aceh.

Akibatnya, jelas Fardhyani, pihak RSUD Langsa belum bisa mengambil sampel swab petugas medis dan pasien reaktif covid-19 di rumah sakit pemerintah itu untuk dikirim ke Balitbangkes Aceh di Banda Aceh.

"Kita masih terkenda belum bisa mengambil sampel swab pasien dan petugas medis yang reaktif Covid-19, karena cool box milik kita masih berada di Litbangkes," ujarnya.

Saat ini, bebernya, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Langsa maupun pihak terkait di Banda Aceh agar cool box tersebut segera tiba di RSUD Langsa.

• VIDEO Aktifkan Operasional Pinere, RSUD Bireuen Tambah Ruangan Untuk Pasien Covid-19

• Menikah dengan Veteran Perang karena Tergiur Kekayaannya, Wanita ini Menyesal Setelah Punya 3 Anak

• Agustus Ini, PBB juga Berusia 75 Tahun, Menlu RI Ungkap Soal Rohingya dan Pandemi di Indonesia

“Sehingga dalam waktu dekat ini kami bisa langsung melakukan swab terhadap pasien maupun petugas medis yang reaktif Covid-19, hasil rapid test berapa hari ini,” ucapnya.

Seperti dilaporkan sebelumnya, satu pasien reaktif Covid-19 yang dirawat sebelumnya di ruang KUB RSUD Langsa berinisial M (59), warga Kota Langsa, telah dipindah (dirawat) di ruang isolasi Covid-19 rumah sakit setempat.

Pasien ini langsung dipindah ke ruang isolasi (ruang KUA) pada Sabtu (22/8/2020) malam, pascadilakukan rapid test terhadap pasien yang dirawat dengan keluhan batuk dan demam itu.

Menurut Direktur RSUD Langsa, dr Fardhyani, sejak dilakukan rapid test dengan hasilnya reaktif Covid, maka pasien M langsung dirawat di ruang isolasi.

"Pada Sabtu (22/8/2020), kondisi pasien M semakin memburuk sehingga dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif covid. Makanya, ia langsung dipindahkan ke ruang rawat isolasi khusus Covid-19," sebutnya.

Awalnya, urai Fardhayani, M datang ke rumah sakit pada Kamis (20/8/2020), dengan keluhan sakit lemas dan batuk, sehingga ia dirawat di ruang KUB Ie Mawe RSUD Langsa.

• Manchester United Targetkan Tiga Nama Pemain yang Dilepas Juventus

• Barcelona Lepas Messi dengan Harga Transfer Rp 12 Triliun

• Tiga Pemain Senior Ini Terdepak dari Skuad Barcelona, Termasuk Luis Suares

Namun, berapa hari dirawat, kondisinya semakin memburuk sehingga dilakukan rapid test dengan hasil reaktif.

“Sesuai protokol kesehatan, selain pasien M harus dipindah ke ruang isolasi untuk penanganan medis lanjutan, maka semua petugas medis di ruang KUB juga harus melakukan isolasi mandiri karena kontak langsung dengan pasien M saat dirawat di ruang inap KUB tersebut,” tukasnya.

Dampak dari hal itu, papar dia, selain ruang inap Kelas Utama B (KUB) Ie Mawe RSUD Langsa ditutup sementara, sebanyak 18 orang petugas medis ruang inap itu juga harus diliburkan untuk menjalani isolasi mandiri.

"Karena ada kontak langsung dengan pasien reaktif Covid-19 itu, sesuai protokol kesehatan petugas di ruang KUB wajib harus kita liburkan, dan mereka melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," ujarnya.

Dia menambahkan, direncanakan pada Senin (24/8/2020) besok, semua petugas medis yang bertugas di ruang inap KUB Ie Mawe RSUD Langsa tersebu akan dilakukan rapid test.

Ruang Kelas Utama B (Ie Mawe) RSUD Langsa itu sendiri, sejak Sabtu (22/8/2020) malam, sudah ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi.

• Kakanwil Kemenag Aceh: Sebagai Dayah Modern Tua, PMT Al-Furqan Bambi Harus Berbenah

• VIDEO Warga Medan Masuk Islam di Masjid Baitul Munawwarah Dayah Rauhul Mudi Al Aziziah Jeunib

• Raih Akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional, Hasil Laboratorium DLH Pidie Diakui Internasional

Selain itu, sebut dr Fardhyani, saat ini sebayak 14 ruang inap di KUB RSUD Langsa sedang dilakukan sterilisasi.

Dalam masa sterilisasi itu, maka pelayanan di ruang inap KUB tersebut untuk sementara ditiadakan atau dikosongkan.

Fardhyani menungkapkan, sterilisasi ruang ini membutuhkan waktu 4 jam setiap kamarnya, maka untuk 14 ruang inap KUB diperkirakan akan memakan waktu lama.(*)