Berita Aceh Tengah

Bikin Tari Massal MTQ, Seniman Gayo Ibrahim Kadir Dapat Hadiah Rumah dari A Madjid Ibrahim

Rumah pemberian Gubernur Aceh itu yang ditempati Ibrahim Kadir dan keluarga sampai akhir hayatnya. Rumah tersebut berada di Kemili, Takengon.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Seniman Ibrahim Kadir dengan latar poster film Tjoet Nja' Dhien yang ia ikut main di dalamnya. Poster tersebut diletakkan di dinding dalam rumahnya, di Kampung Kemili, Takengon, Aceh Tengah. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Adalah Gubernur Aceh, A Madjid Ibrahim yang kemudian menghadiahkan biaya pembangunan rumah kepada seniman besar Gayo, Ibrahim Kadir yang berpulang ke Rahmatullah, Selasa (1/9/2020).

Rumah pemberian Gubernur Aceh itu yang ditempati Ibrahim Kadir dan keluarga sampai akhir hayatnya. Rumah tersebut berada di Kemili, Takengon.

“Biaya pembangunan rumah ini dari Gubernur Madjid Ibrahim, pagar rumah bantuan dari Bupati Aceh Tengah, M Beni Banta Cut,” kata Ibrahim Kadir suatu ketika tentang rumah yang ia tempati itu.

Lalu apa pasal Gubernur A Madjid Ibrahim dan Bupati Aceh Tengah membiayai pembangunan rumah dan pagarnya?

“Ini sebagai hadiah atas kerja garapan tari massal pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Nasional ke-12 di Banda Aceh pada 1981. Itulah tari massal pertama untuk MTQ Tingkat Nasional,” cerita Ibrahim Kadir.

Viral Bayi Dikubur Hidup-hidup di Aceh Tengah, Ditemukan Warga Dalam Keadaan Menangis

Waduh! Bantuan Modal Usaha Pemkab Aceh Besar Dipending, Proposal 400 UMKM Dialihkah ke Kemenkop

VIDEO Heboh Penemuan Bayi Dikubur Hidup-hidup oleh Ibunya di Aceh Tengah

Boleh disebut, Ibrahim Kadir adalah seniman pelopor tari massal dalam hajatan MTQ Nasional. Setahun sebelum MTQ Nasional, Ibrahim Kadir menggarap tari massal untuk MTQ Tingkat Provinsi Aceh yang ketika itu diselenggarakan di Kota Sabang.

Kecuali rumah yang dibantu Gubernur A Madjid Ibrahim, perabot rumah tangga yang mengisi rumah Ibrahim Kadir merupakan hadiah dari aktris Christine Hakim yang bermain dalam film “Tjoet Nja’ Dhien” karya sutradara Eros Djarot.

Dalam film itu, Christine Hakim memerankan Tjoet Nja’ Dhien, pahlawan hebat dari Aceh dan Ibrahim Kadir memainkan sosok penyair “tokoh rekaan”, dalam film kolosal yang meraih delapan Piala Citra pada Festival Film Indonesia (FFI) 1988 tersebut.

Film lainnya yang sangat prestisius yang dibintangi Ibrahim kadir adalah “Puisi Tak Terkuburkan”, karya Garin Nugroho. Film ini dirilis pada 2000.

Film ini adalah kisah hidup Ibrahim Kadir yang ditahan tanpa proses pengadilan di tahun 1965. Ia ditahan di penjara Takengon bersama-sama dengan anggota masyarakat lain yang dituduh berhaluan komunis. Ia ditangkap saat sedang mengajarkan Lagu Indonesia Raya di ruang kelas.

Dulu Ngotot Pisah, Kini Warga Timor Leste Ingin Kembali Bergabung dengan Indonesia, Ini Alasannya

Setelah 8 Tahun Telantar, Pasar Ikan di Kuala, Bireuen Difungsikan, Begini Kondisinya

Kronologi Tersangka Korupsi Bunuh Diri Pakai Pistol di Toilet Kejati, Kejaksaan Agung Angkat Bicara

Film itu mengisahkan situasi dan kondisi psikologis para tahanan menjelang hari kematian. Ibrahim Kadir dilepaskan, setelah aparat hukum mengaku telah salah tangkap.

Selama di penjara, Ibrahim Kadir menulis “puisi ratapan” yang ikut ditampilkan dalam film tersebut. “Itulah satu-satunya film berbahasa Gayo yang menggondol penghargaan internasional,” ungkap Ibrahim Kadir.

Pada Festival Film Internasional Singapura tahun 2001, film ini memenangkan penghargaan FIPRESCI dan Silver Screen Award for Best Asian Actor yang diberikan kepada Ibrahim Kadir yang berperan sebagai penyair.

Film ini juga dinominasikan untuk Silver Screen Award Best Asian Feature Film. Garin Nugroho juga memenangkan Silver Leopard Video Award pada Festival Film Internasional Locarno.

Ibrahim Kadir lahir di Takengon pada tahun 1942. Ia seniman dan penyair penting di Gayo. Almarhum penyair Sali Gobal memuji keberadaan Ibrahim sebagai generasi penerus cemerlang.

Mahasiswa di Universitas Negeri Bakal dapat Pulsa Rp 150 Ribu, Bagaimana dengan yang Swasta?

Pelanggan di Pedalaman Aceh Timur Keluhkan Listrik Sering Padam

Jika Zionis Macam-macan dengan Lebanon, Hizbullah Siap Sedia Perang dengan Tentara Israel

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved