Dikenal Sangat Dekat dengan Israel, Gus Dur Ungkap Alasan Mengejutkan Sebelum Meninggal
Gus Dur adalah satu-satunya orang Indonesia yang bisa berhubungan sangat dekat dengan Israel.
SERAMBINEWS.COM - Kyai Haji Abdurahhman Wahid, atau kita kenal dengan Gus Dur adalah satu-satunya orang Indonesia yang bisa berhubungan sangat dekat dengan Israel.
Hal itu diungkapkan oleh C. Hollad Taylor, orang Amerika yang merupakan sahabat Gus Dur yang tinggal di Indonesia sejak 1999.
Dalam wawancara eklusifnya C. Hollad Taylor mengungkap banyak fakta kedetakan Gus Dur dengan Israel dan dimuat di media Israel, yaitu Israelnationalnews.
Dikatakan Gus Dur adalah satu-satunya Presiden Indonesia yang mengunjungi Israel beberapa kali.
Gus Dur menyadari dimensi budaya, sejarah, intelektual dan spiritual Yudaisme, serta hubungan dengan bahaya yang erat antara Yudaisme/Islam dan Ibrani/Arab.
• Ulama Minta Eksekutif dan Legislatif ‘Mundur Selangkah’
• Aksi Perampokan Pria Bertopeng Terekam Kamera, Pecahkan Kaca Ambil Emas, Aksinya Ditonton Warga
• Kritis dan Disebut tak Sadar, Bocah Ini Tetap Lantunkan Ayat Alquran, Ternyata Punya Cita-Cita Mulia
Dia dianggap sebagai manusia yang memandang orang lain melalui cinta, kasih sayang, dan rasa hormat.
Itulah alasan mengapa Gus Dur pernah menyeponsori Konferensi Holocaust Bali 2007.
Dalam pernyataannya C. Holland Taylor mengungkapkan banyak hal termasuk pesan Gus Dur tentang Israel sebelum kematiannya.
"Gus Dur punya sejumlah teman Yahudi. Salah satunya adalah seorang Yahudi Irak bernama Ramin, yang bekerja dengannya di bisnis impor/ekspor di pusat kota Baghdad selama tahun 1960-an. Gus Dur mempelajari Kabbalah dengan Ramin secara mendalam."
"Dia juga belajar dengan seorang Syaikh Sunni Sufi yang kemudian disiksa dan dibunuh oleh rezim Baath di Bagdad. Bersama Ramin, Gus Dur menyaksikan eksekusi mati sembilan warga Yahudi Irak yang dituduh sebagai mata-mata Israel."
• Diiming-iming Uang, Pria Ini Suruh Gadis Kecil Gelandangan Makan Cabai, Kepedesan sampai Menangis
• AS Jual Jet Tempur F-35 ke UEA, Israel Kebakaran Jenggot, Menhan Buru-buru Terbang ke Washington
"Dari perspektif Gus Dur, perlakuan terhadap sembilan orang Yahudi Irak dan Sufi Syekh itu identik. Mereka semua adalah korban kebrutalan dan ketidakadilan yang ekstrim."
"Dalam konteks itu, etnis dan agama tidak ada hubungannya dengan Gus Dur, kecuali selama ini menjadikan Syekh Sunni dan Yahudi Irak sebagai sasaran rezim yang kejam. Bagi Gus Dur, kemanusiaan dan penderitaan mereka adalah yang terpenting."
"Setelah dia tinggal di Irak tahun 1960-an, keterlibatan intensif Gus Dur berikutnya dengan Yahudi dan Yudaisme - di luar bacaan ekstensif literatur Yahudi - kemungkinan besar terjadi selama masa jabatannya sebagai ketua Dewan Eksekutif Nahdlatul Ulama (NU) dari 1984 hingga 1999. Organisasi amal Indonesia ini adalah gerakan Muslim terbesar di dunia, dengan lebih dari 50 juta anggota."
"Selama kepemimpinannya di NU Gus Dur bepergian secara ekstensif dan mengembangkan banyak kontak internasional, termasuk dengan Komite Yahudi Amerika."
• Jepang Luncurkan Perangkat Lampu Sinar UV Disebut Bisa Bunuh Virus Corona
• Viral, Detik-detik Ulama di Sumbar Meninggal Saat Ceramah, Ucapkan Lailahaillallah Sebelum Terjatuh
"Setelah masa jabatannya sebagai presiden keempat Indonesia, Gus Dur mempertahankan kontak ini dan terus mengunjungi Amerika Serikat dan Israel."