Berita Aceh Selatan
Warga Sorot Pembangunan Gedung Pemuda yang Terbengkalai, Keuchik Beri Jawaban Mengejutkan
Karena, menurut dia, upaya musyawarah gampong yang melibatkan banyak pihak sudah berulangkali dilakukan namun tidak ada tindak lanjutnya.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Saifullah
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Masyarakat Gampong Labuhan Tarok, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan tampaknya sudah mulai gerah dengan banyaknya masalah dan pembangunan di gampong itu yang terbengkalai.
"Beberapa masalah yang muncul di Gampong Tarok, di antaranya pembangunan Kantor Pemuda yang terbengkalai,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat Labuhan Tarok, Syahril Sail kepada Serambinews.com, Sabtu (21/11/2020) malam.
“Selain itu, sarana pipa air bersih juga terbengkalai dan pembelian tanah aset BUMG yang tumpang tindih. Ditambah lagi tidak transparannya para aparatur gampong," lanjutnya.
Dari sekian banyak masalah tersebut, terang Syahril, pihaknya hanya meminta agar persoalan pembangunan Kantor Pemuda bisa segera dituntaskan dan diusut oleh pihak penegak hukum.
Karena, menurut dia, upaya musyawarah gampong yang melibatkan banyak pihak sudah berulangkali dilakukan namun tidak ada tindak lanjutnya.
Baca juga: Tersandung Narkoba, TPK Kabur dari Desa dan Telantarkan Proyek Kantor Pemuda, Keuchik Lapor Polisi
Baca juga: Pasien Covid-19 yang Jalani Perawatan Dominan dari Kelompok Orang Tanpa Gejala
Baca juga: Lintas Gayo Lues-Abdya Sulit Dilalui, Peningkatan Badan Jalan Terganjal Batalnya Proyek Multiyears
"Pak Camat dan Kapolsek mungkin sudah bosan memfasilitasi soal ini. Kami sudah pernah lapor ke Kapolsek, pernah juga pada Maret 2020, lapor ke Inspektorat, dan pihak terkait lainya," beber dia.
Syahril Sail menceritakan kronologis pembangunan Kantor Pemuda yang dananya bersumber dari anggaran desa tahun 2019 tersebut.
Menurut dia, penarikan dana sudah mencapai 95% lebih, tapi sampai sekarang yang sudah masuk November 2020, pembangunannnya masih terbengkalai.
"Tahun anggaran sudah lewat. Kondisi ini aneh, kenapa pencairannya bisa terjadi sementara progresnya masih rendah," ungkapnya. "Kami minta penegak hukum mengusutnya sebab kami duga ada banyak masalah di sini," pinta dia.
Syahril melanjutkan, pembangunan Kantor Pemuda yang bersumber dari APBG 2019 seluas 5,5x7,5 meter itu sudah dialokasikan anggaran sebesar Rp 200 juta, namun bangunannya belum selesai.
Baca juga: Hadapi Kendala Ini, Pencarian Murid SD Alue Limeng Bireuen yang Tenggelam Dilanjutkan Besok
Baca juga: Bikin Salut! Ini Alasan TNI Bantu Pengungkapan Kasus Penyelundupan Imigran Rohingya di Lhokseumawe
Baca juga: Mantan Tentara Jadi Begal, Nekat Pakai Seragam TNI Setiap Kali Beraksi
"Pencairan dananya diduga sudah dilakukan. Sehingga patut disinyalir adanya pelanggaran hukum. Untuk itu penegak hukum harus segera turun tangan," paparnya.
Terkait dengan persoalan itu, Keuchik Labuhan Tarok, Maulidin Yunus ternyata memberikan jawaban yang cukup mengejutkan.
Saat dikonfirmasi Serambinews.com, Sabtu (21/11/2020) malam, Maulidin membenarkan bahwa Kantor Pemuda tersebut belum rampung 100 persen.
Hanya saja, Keuchik Labuhan Tarok ini menyatakan, kondisi itu terjadi akibat tim pelaksana kegiatan (TPK) kabur dari gampong tersebut, diduga akibat tersandung persoalan hukum terkait narkoba.
"TPK-nya lari karena diduga terkait narkoba. Dia sudah kami laporkan ke Inspektorat dan polisi dengan kasus dugaan penggelapan dana desa karena dana pembangunan Kantor Pemuda itu masih ada sama dia," kata Maulidin Yunus.
Baca juga: Kodim Aceh Timur Pusatkan Binter di Peureulak, Programkan Rehab RTLH hingga Buat Rumah Online
Baca juga: Bupati Tgk H Sarkawi Sudah Usulkan Pembangunan Museum Jokowi di Bener Meriah, Diharap Dapat Sambutan
Baca juga: Pakar Sebut Instruksi Mendagri kepada Kepala Daerah tentang Pencegahan Corona Wajib Dilaksanakan