Wanita Muda Meninggal Tergantung
Wanita Abdya yang Meninggal Tergantung Dikebumikan di Makam Keluarga
Korban ditemukan meninggal dunia, Minggu pagi pukul 10.45 WIB dengan posisi tergantung di ruang tamu rumah mertuanya.
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Ibu Rumah Tangga (IRT), berinisial S (36) telah dimakamkan di lokasi pemakaman keluarga di kawasan Gampong Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Minggu sore (3/1/2021).
Perempuan S, warga Gampong Geulumpang Payong, Blangpidie, ditemukan meninggal dunia, Minggu (3/1/2020) pagi dengan posisi tergantung di ruang tamu rumah mertuanya. Peristiwa menggemparkan warga sekitar lokasi.
“Jenazah dimakamkan di lokasi makam keluarga Lamkuta kawasan Lamkuta di Gampong Kuta Tinggi, sekira pukul 15.30 WIB, sore tadi,” kata Julinardi, tokoh masyarakat asal Gampong Geulumpang Payong, Minggu sore.
Sebelumnya, jenazah korban dilaksanakan fardhukipayah seperti biasa. Selain dimandikan, khutbah jenazah diikuti ratusan warga, kemudian shalat jenazah di Mushalla Nurul Iman (Mushala Induk) Geulumpang Payong.
Keluarga bersama masyarakat mengantarkan jenazah IRT asal Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan itu ke tempat pengistirahatan terakhir. Rumah duka ramai dikunjungi warga menyampaikan belasungkawa hingga Minggu sore.
Perempuan berinisial S (36), warga Gampong Geulumpang Payong, Blangpidie, Abdya, ditemukan meninggal dunia, Minggu (3/1/2020) sekira pukul 10.45 WIB dengan posisi tergantung di ruang tamu rumah.
Ibu lima orang anak, paling kecil berumur antara 2-3 bulan itu ditemukan tergantung di ruang tamu rumah ibu mertuanya di Dusun I, Gampong Geulumpang Payong. Perempuan ini memang pulang ke rumah ibu mertuanya tidak lama setelah setelah melahirkan anak kelima sekitar dua bulan lalu.
Rumah sederhana yang ditempati ibu mertua korban terletak di ujung sebuah gang (lorong kecil) pada Jalan Irigasi menuju Irigasi Teknis Kuta Tinggi atau di Dusun I Gampong Geulumpang Payong, berjarak sekitar 50 meter dari Jalan Nasional (Jalan Iskandar Muda).
Di ujong lorong kecil ini haya terdapat dua rumah sederhana atau di belakang deretan rumah toko (ruko) Jalan Irigasi. Jalan ini menuju bendungan Irugasi Kuta Tinggi di Gampong Babah Lueng.
Baca juga: BREAKING NEWS - Seorang Wanita di Abdya Ditemukan Meninggal dalam Posisi Tergantung
Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Terkait Seorang Wanita di Abdya Ditemukan Meninggal dalam Posisi Tergantung
Baca juga: Jasad Wanita Abdya yang Meninggal Tergantung Sudah Diturunkan Saat Polisi Tiba di TKP
Keterangan diperoleh, sebelum kejadian, perempuan S seorang diri di rumah karena suaminya Ismail (40), sedang keluar untuk mengantarkan LPJ kepada pemesan, bersama anaknya yang paling tua. Sedangkan ibu mertuanya, Sukmiati (60) juga sedang keluar rumah untuk suatu keperluan.
Anak-anaknya juga tidak ada di rumah saat kejadian, Sementara, sang ayah mertuanya sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Saat ibu mertua (Sukmiati) pulang ke rumah sekira pukul 10.45 WIB, melihat pintu depan rumah sederhana itu terkunci dari dalam.
Ibu mertua membuka paksa pintu belakang, setelah berhasil masuk ke dalam, menantu ditemukan dalam posisi tergantung dalam keadaan meninggal dunia dengan tali nilon terlilit di leher.
Tali nilon tersebut merupakan tali ayunan yang terikat pada kayu yang melintang di atas ruang tamu. Kayu reng tersebut sering digunakan sebagai ikatan gantungan ayunan.
Sambil menangis ibu mertua segera memberitahukan peristiwa itu kepada tentangga sekitar. Tidak lama, suasana menjadi heboh. Karena kasihan melihat korban tergantung, warga menurunkan perempuan yang diyakini telah meninggal dunia itu.
“Saat kami (personel Reskrim) tiba di lokasi, korban sudah diturunkan. Padahal, begitu dapat informasi, kami segera turun ke TKP, ” kata Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasutian SIK melalui Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi STP kepada Serambinews.com, Minggu sore, tadi.
Tim Satreskrim Polres Abdya segera memasang police line (garis polisi) di lokasi.
Mayat ibu lima anak itu segera di bawa ke Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Abdya untuk keperluan visum. Usai divisum mayat korban kembali dibawa pulang ke rumah duka untuk dilaksanakan fardhukipayah.
Masyarakat tetangga dan kerabat ramai datang ke rumah dua menyampaikan belasungkawa kepada suami dan ibu mertua korban.
Baca juga: Dua Pelaku Pembunuhan Presiden Kabila di Kongo 20 Tahun Lalu Mendapat Ampunan
Baca juga: Beijing Mulai Vaksinasi Massal, Ribuan Warga Shunyi Dikarantina
Baca juga: Warga Tibet di Pengasingan Memilih di India Bagi Pemimpin Politik Baru Mereka
Suami dari korban, Ismail, dilaporkan sangat terpukul atas kejadian tersebut. Lima anak yang ditinggalkan, sebagian besar masih kecil-kecil kehilangan sang ibu untuk selama-lamanya.
Kapolres Abdya melalui Kasat Reskrim AKP Erjan Dasmi STP sedang mendalami penyebab dan motif meninggal perempuan S (36). “Sekarang ini, sesuai keterangan pihak keluarga, masih motif bunuh diri,” katanya.
Selain meminta keterangan dari ibu mertua, suami serta warga sekitar, polisi juga menunggu keluar hasil visum. “Jika ada perkembangan baru tetap dilakukan penyelidikan untuk mengungkapkan motif kematian perempuan tersebut,” kata AKP Erjan Dasmi STP.
Sementara dari keterangan diperoleh Serambinews.com, perempuan ini seperti mengalami dipresi berat yang diduga karena didera penyakit tertertu. Korban yang baru sekitar 2-3 bulan melahirkan anak kelima itu jarang keluar rumah dan kurang bergaul selam menderita sakit.
Suaminya, Ismail terus berusaha mengobati penyakit yang diderita istrinya, baik membawa ke rumah sakit atau melakukan pengobatan secara tradisional di tempat diketahui bisa menolong.
Baca juga: Seorang Wanita Pulang dari Inggris, Virus Corona Ganas Masuk Vietnam
Baca juga: Menlu Iran Desak Trump Hindari Jebakan Israel untuk Provokasi Perang
Baca juga: Ribuan Pasukan Garda Nasional Bersiap Mendukung Pelantikan Joe Biden
Diberitakan, seorang perempuan berinisial S (36) warga Gampong Geulumpang Payong, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ditemukan meninggal dunia, Minggu (3/1/2020) dengan posisi tergantung di rumahnya.
Belum diketahui apa motif dan panyebab meninggalnya wanita yang baru saja melahirkan tersebut. Dugaan sementara, korban meninggal bunuh diri, karena korban ditemukan tergantung dengan tali terlilit di leher.
Kejadian itu menghebohkan masyarakat Abdya, seketika masyarakat berhamburan memadati rumah korban.
Informasi yang didapatkan dari Ketua Tagana Abdya, pasca melahirkan korban kabarnya mengalami depresi berat. Bahkan, sempat berobat ke sejumlah tempat.
"Ia baru saja melahirkan, umur anaknya masih hitungan bulan," ujar Ketua Tagana Abdya, Yasri Gusman.
Korban, sebutnya, memiliki lima anak dan meninggalkan seorang suami, Ismail (40).
Saat ini, tim satreskrim sudah memasang police line (garis polisi) guna mendalami motif meniggalnya korban ibu muda tersebut.(*)