Tips Kesehatan
5 Pilihan Vitamin dan Mineral untuk Kurangi Stres dan Depresi di Tengah Pandemi Covid-19
Berikut ini makanan sehat yang dapat memengaruhi kesehatan, kesejahteraan otak & mengobati depresi di tengah pembatasan sosial akibat pandemi-19.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
Tak hanya itu, vitamin ini membantu tubuh memproses asam amino, yang penting untuk aktivitas enzim, dan dibutuhkan untuk produksi hormon dan neurotransmitter tertentu, seperti serotonin, melatonin dan dopamin.
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan Anda menjadi sangat mudah tersinggung, dan ketika Anda memasukkannya kembali ke dalam makanan, Anda akan terkejut melihat betapa cepatnya suasana hati Anda mulai membaik.
Hal ini dikonfirmasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Southwest College of Naturopathic Medicine & Health Sciences di Phoenix, AS.
Vitamin B6 ditemukan dalam makanan berikut:
Ayam, ikan, pisang, kentang, kacang polong dan biji-bijian utuh.
Cara paling sehat untuk mendapatkan dosis harian vitamin B6 yang direkomendasikan adalah dengan menambahkan sedikit nasi merah atau gandum ke dalam makanan Anda sebagai pengganti roti.
3. Asam folat
Sebuah studi yang dilakukan oleh National University of Colombia menyoroti hubungan antara depresi dan kekurangan vitamin B9, juga dikenal sebagai asam folat.
Menurut penelitian ini, kadar asam folat yang rendah dapat menyebabkan penurunan produksi serotonin, neurotransmitter yang penting untuk menyeimbangkan suasana hati Anda.
Baca juga: Kondisi Makin Parah, Warga Diingatkan tak Lagi Beraktivitas di Blok Longsoran Kuta Cot Glie
Baca juga: Sering Konsumsi Minuman Boba? Simak Bahaya Kesehatan Hingga Masalah Kulit yang Mengintai
Penelitian ini juga menegaskan pentingnya nutrisi asam folat dalam mengatasi stres dan periode kesedihan, yang dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius jika tidak ditangani sejak dini.
Makanan yang kaya asam folat meliputi:
Hati sapi, ayam, atau kalkun, sayuran berdaun hijau, biji-bijian utuh, asparagus, melon, alpukat, jeruk dan pisang.
4. Seng
Baru-baru ini ditemukan bahwa seng sangat penting untuk transmisi saraf di sistem saraf, dan kekurangan seng dapat dikaitkan dengan sejumlah gangguan depresi.