Luar Negeri

Peneliti Ungkap Keterlibatan Prancis dalam Genosida di Rwanda, Renggut Nyawa 800 Ribu Orang

Graner mengatakan bahwa "tentara Prancis dan tentara bayaran" yang berada di Rwanda pada tahun 1994 mungkin telah berpartisipasi dalam serangan itu.

Editor: Zaenal
history.com
Seorang anak berada di areal pemakaman massal korban genosida di Rwanda pada tahun 1994. 

Habyarimana mengangkat perdana menteri Agathe Uwilingiyama dari suku Tutsi.

Pengangkatan dari suku berbeda jenis ini jelas tidak diterima oleh kelompok militan yang ingin mempertahankan sistem pemerintahan satu suku.

Kekhawatiran sekaligus kekecewaan berlebihan inilah yang akhirnya memuncak menjadi tindak pembunuhan terhadap presiden sendiri.

Habyarimana akhirnya dibunuh bersama presiden Burundi oleh kelompok militan penentangnya ketika mereka berada di dalam pesawat (atau helikopter) pemberian Presiden Prancis Francois Mitterand

Banyak yang Menyangka Ini Tugu Cina, Ternyata Ada Sejarah Heroik di Balik Monumen di Pasar Keumire

Days of Glory, Kisah Heroik Tentara Islam Membebaskan Prancis dari Cengkeraman Nazi

Pembunuhan Massal

Peristiwa tragis penembakan Presiden Habyarimana kontan mengakhiri masa 2 tahun pemerintahannya.

Lebih mengerikan lagi, peristiwa ini memicu pembantaian etnis besar-besaran di Rwanda. Hanya dalam beberapa jam setelah Habyarimana terbunuh, seluruh tempat di Rwanda langsung diblokade.

Pasukan khusus Pengawal Presiden dengan bantuan instruktur Prancis segera beraksi.

Mereka bekerja sama dengan kelompok militan Rwanda, Interahamwe dan Impuzamugambi.

Dimulai dari ibu kota Rwanda, ketiga kelompok bersenjata itu mulai membunuh siapa saja yang mendukung piagam Arusha tanpa memedulikan status dan sebagainya.

Perdana Menteri Rwanda yang berasal dari suku Tutsi tak lepas dari pembunuhan kelompok bersenjata.

Selain dia, masih ada nama-nama dari kalangan menteri, pastor dan siapa saja yang mendukung maupun terlibat dalam negosiasi piagam Arusha.

Sebagian besar korban digeletakkan begitu saja dan tidak dimakamkan secara layak.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved